Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Hasil Olahan Garam Rebus Sebagai Terobosan Untuk Menambah Nilai Jual Produk

Diperbarui: 29 Juli 2022   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Kaliwlingi merupakan salah satu desa di Kabupaten Brebes yang wilayahnya terletak dekat dengan laut, karena lokasinya yang dekat dengan laut maka sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani tambak. Namun, ada juga masyarakat yang bermata pencaharian dengan membuat garam rebus. Garam rebus menjadi mata pencaharian masyarakat setempat secara turun temurun sejak jaman penjajahan belanda. Masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan untuk menjemur garam memilih untuk memproduksi garamnya dengan cara direbus. Proses perebusan garam ini memakan waktu selama kurang lebih selama 6 jam hingga menghasilkan kristal garam. Satu kali produksi garam rebus ini biasanya memakan waktu selama 4 hari.

Pengembangan usaha garam yang sangat potensial dibentuk dalam bentuk usaha rakyat sesuai kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir setempat. Kelompok usaha garam rebus di Desa Kaliwlingi salah satunya dilakukan oleh Koperasi Mekar Sari yang merupakan sebuah wadah bagi ibu ibu di Desa Kaliwlingi yang mempunyai mata pencaharian dengan membuat garam rebus. Koperasi ini diketuai oleh ibu dayuni, koperasi ini berdiri pada tahun 2015 dan sampai saat ini mempunyai sekitar 22 anggota. Koperasi Mekar sari ini dibentuk atas dasar kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Produksi untuk setiap pengolahan garam rebus rata-rata 40-50 kg per hari dengan harga jual Rp.6000/kg untuk garam yang tidak beryodium dan untuk garam konsumsi yang beryodium dengan kemasan 250 gram dijual dengan harga Rp. 3.000.

Hambatan yang dihadapi oleh Koperasi Mekar Sari ini terbagi dalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang menghambat diantaranya yaitu belum adanya promosi dan pemasaran produk secara online, selama ini Koperasi Mekar Sari menjual garam rebus hasil produksi dari para anggotanya hanya melalui penjualan langsung atau offline kepada pengecer. Sedangkan faktor penghambat ekternal yang dihadapi Koperasi Mekar Sari ini diantaranya yaitu persaingan dengan produk garam dapur sejenis yang harganya lebih murah dipasaran. Oleh karena itu, perlu adanya strategi inovasi pengembangan usaha garam rebus dan peningkatan keterampilan dalam memasarkan produk garam rebus dengan membuat mutu lebih unggul dari produk garam sejenis yang menjadi pesaing di pasaran. Selain itu, perlunya inovasi dan kreativitas dalam mengolah hasil produksi garam rebus perlu dilakukan supaya memiliki diversifikasi hasil produksi yang memiliki harga jual yang lebih menguntungkan.

Tuntutan konsumen dan persaingan pasar selalu berubah mengikuti perkembangan zaman menuntut pelaku usaha untuk melakukan inovasi dan pengembangan produknya. Inovasi dan pengembang produk ini akan mempengaruhi tingkat volume penjualan dan tingkat pendapatan, Para pelaku usaha berlomba-lomba melakukan inovasi dan pengembangan produknya agar usaha mereka berbeda dan unik serta dapat bersaing dengan kompetitor dimana sekarang persaingan penjualan semakin ketat. Terobosan ini telah dilakukan oleh ibu dayuni selaku ketua Koperasi Mekar Sari dengan membuat inovasi diversifikasi hasil produksi garam rebus, diantaranya yaitu melakukan pengolahan hasil olahan garam rebus menjadi pengharum ruangan yang mempunyai aroma relaksasi, lulur, garam perendam kaki, dan juga garam kelor.

Cara pembuatan inovasi hasil produksi garam rebus ini tergolong sederhana dengan bahan-bahan yang mudah dijumpai dan waktu pembuatan yang tidak terlalu lama, namun perlu kreativitas dan pengetahuan untuk mencampurkan ukuran semua bahannya supaya produk yang dihasilkan mempunyai nilai jual lebih dan menarik perhatian masyarakat untuk membelinya.

  • Garam Konsumsi

Dokpri

Garam rebus untuk konsumsi dibuat melalui proses perebusan yang dilakukan selama kurang lebih 6 jam, Garam rebus untuk konsumsi ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan garam lainnya yaitu selain dibuat dengan perebusan yang lama sehingga lebih steril juga tidak terasa pahit di lidah. Garam rebus ini juga sudah ber SNI dan sudah didaftarkan ke BPOM sehingga memiliki kualitas yang tidak kalah jauh dengan produk garam konsumsi lain yang ada di pasaran. Harga jual dari garam rebus konsumsi ini yaitu seharga Rp. 3.000

  • Pengharum ruangan

    Dokpri

Pengharum ruangan ini berbahan dasar garam rebus yang ditambahakan dengan minyak zaitun, baking powder dan juga bibit pewangi. Cara pembuatannya pun sangat sederhana yaitu dengan mencampurkan semua bahan lalu mencetaknya ke dalam wadah kecil dan dikeringkan. Perlu kecepatan dan keterampilan dalam proses pencetakan adonan ke dalam wadah karena tekstur garam yang cepat mengeras, sehingga akan mempengaruhi hasil produksi. Pengharum ruangan ini mempunyai fungsi sebagai aroma terapi yang bisa digunakan untuk relaksasi. Harga jual dari pengharum ruangan garam rebus ini yaitu seharga Rp. 10.000

  • Lulur

    Dokpri

Lulur dibuat dengan berbahan dasar garam bittern, pewangi, dan lulur mandi kering. Cara pembuatannya dengan mencampurkan semua bahan lalu mengaduknya sampai sampai semua bahan tercampur dan tidak ada gumpalan. Lulur ini mempunyai manfaat untuk melembutkan kulit dan membantu untuk merawat kulit tubuh karena kandungan yang ada pada garam rebus. Harga dari lulur berbahan dasar garam rebus ini cukup terjangkau hanya  dibandrol dengan harga Rp. 18.000 per wadahnya.

  • Garam Perendam kaki

    Dokpri

Garam untuk perendam kaki dibuat dengan garam krosok yang telah dipilah lalu dicampurkan dengan minyak sereh. Merendam kaki dengan garam mempunyai beberapa manfaat diantaranya yaitu untuk mengobati pegal pegal dan juga mengatasi bau kaki, hal ini karena natrium klorida (NaCl) yang terkandung dalam garam dapur atau garam laut. Garam untuk perendam kaki ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau yaitu seharga  Rp.  15.000 per bungkusnya.

  • Garam Kelor

    Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline