Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Cacat Karena Olahraga: Surat Terbuka untuk Celebrity Fitness

Diperbarui: 4 April 2017   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="tulang rawan pecah"][/caption]Perkenalkan nama saya Devita Ayuningtyas, saya member baru di Celebrity Fitness (CF) dengan nomor kartu IDN871571 dengan menggunakan Personal Trainer (PT) yang disediakan oleh CF. Saya bergabung menjadi member pada tanggal 6 Juni 2015 dan mengalami cedera pada tanggal 20 Juni 2015. Pada awal mendaftar sebagai anggota di CF, saya disarankan memakai Personal Trainer dengan alasan salah satunya adalah “untuk menghindari cidera serius pada saat latihan”.

Namun kenyataan yang saya dapat, baru lima kali latihan saya malah mengalami cedera cukup serius, dikarenakan kelalaian PT yang tidak mengarahkan posisi kaki pada saat melakukan gerakan Uppercut (pada latihan agility dengan gerakan Boxing). Tempurung kaki kanan saya bergeser, sehingga saya mengalami sakit yang amat sangat.

Tak cuma sakit, namun saya harus beristirahat total selama proses pemulihan sehingga menyita waktu kerja saya, aktivitas sehari-hari saya dan belum lagi mengeluarkan biaya yang cukup besar. Biaya yang saya keluarkan untuk menjadi member dan memakai personal trainer tidak sedikit, namun ternyata saya malah mendapatkan cidera. Niat sehat malah celaka.

Kronologis kejadiannya hari Sabtu tanggal 20 Juni 2015 sekitar jam 19.30 saya tiba di Celebrity Fitness (CF) Cinere Bellevue dan sebagai anggota member baru saya memakai personal trainer, dengan harapan saya supaya menghindari cedera apabila saya fitness sendiri. Nah, kebetulan pada hari itu PT saya sedang off, lalu PT saya yang dijanjikan akhirnya digantikan PT yg bertugas disana.

Lalu saya melakukan pemanasan sekitar 10 menit setelah itu saya diajak oleh trainer untuk latihan boxing. Pada saat itu PT mengajarkan saya bagaimana cara memukul, posisi siku dan juga posisi bahu, tetapi lupa untuk mengajarkan posisi kaki disaat mengambil kuda-kuda. Setelah trainer mencontohkan gerakan pukulan depan (Jab Cross) dan pukulan samping dari bawah (Uppercut) kepada saya dan saya disuruh mencoba mengikuti gerakannya.

Tetapi disaat saya mencoba gerakan Uppercut, seketika lutut kanan saya rasanya seperti ada yang putus/lepas dan berbunyi ‘kletek’. Langsung saya menjatuhkan diri karena saya kesakitan teramat sangat hingga saya menangis.

Lalu kaki saya sudah kaku susah digerakan dan saya ditidurkan ke lantai, kaki lutut kanan saya ditempelkan ke bosu (bantalan keseimbangan berwarna biru).Lalu trainer yang mengajarkan saya tersebut memanggil senior PT-nya, kemudian si PT senior tersebut berusaha melepaskan sepatu saya dan mencoba menggerakan kaki saya tersebut. Dia juga mencoba menekuk kaki saya secara perlahan tetapi saya kesakitan. Dan pada kejadian para trainer seperti kebingungan, yang sangat disayangkan disanapun tidak ada kotak P3K atau perlengkapan awal kecelakaan. Karena senior PT tersebut menyuruh kepada trainer untuk mencarikan es batu.Trainer tersebut pergi keluar CF dan ketika kembali sudah membawa bungkusan plastik yang berisi es batu.

Es batu tersebut dikompreskan ke lutut saya tapi saya meraung kesakitan. Senior PT mengatakan “tahan mbak, namanya juga es.” Saya pun bertanya-tanya kepada para trainer kebetulan ada 3 orang yang saat itu mendekati saya. Senior PT dan 2 orang PT. ”Ini saya kenapa ya mas? Dan jawaban dari mereka seakan-akan seperti kaki saya hanya keseleo tetapi mereka tidak yakin juga mengatakan itu.Terus saya masih tanya,“harus gimana ya ini? Kemana?”.

Dari 3 orang trainer tersebut ada yang mengatakan “Mbak coba ke tukang urut saja tapi yang profesional” dan satu lagi mengatakan “iya, kalau mau ke tukang urut cari yang emang pengalaman dan kalau mau ke rumah sakit ke Pejaten di Rumah Sakit Siaga atau Rumah Sakit Setia Mitra, karena setahu saya kalau atlet kesana”.

Kira-kira 30-45 menit saya direbahkan sambil dikompres es. Karena jam sudah menunjukan hampir pukul 21:00 dan CF juga udh sepi, maka para trainer berniat mengantarkan saya pulang ke rumah (bukan langsung dibawa ke rumah sakit atau ke tempat pengobatan ahli). Saya pada hari itu membawa kendaraan (mobil) tetapi karena kaki kanan saya sudah tidak dapat ditekuk dan tidak dapat berjalan, saya pun digendong oleh salah satu trainer untuk dibawa ke mobil dan 3 orang PT itu mengantarkan saya hingga kerumah.

Sesampainya dirumah mereka mengatakan kepada ibu saya “maaf ya bu”. Ibu saya tanya “kenapa ini?”,mereka jawab “nggak apa-apa kok bu, ini dikompres saja sampai besok pagi kalau besok pagi masih bengkak baru diperiksa”. Terus saya marah “Bagaimana besok pagi, saya ini nggak bakal bisa tidur! Ini sakit banget!”. Trainer itu menjawab “itu sudah cara bener kok dikompres pakai es”, dan mereka langsung pamit pulang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline