Lihat ke Halaman Asli

Tata Tambi

mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Bakukah Ungkapan "Saya haturkan terima kasih?"

Diperbarui: 1 Januari 2025   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam kegiatan berbahasa, baik ragam lisan maupun tulisan, kita jamak mendengar ungkapan, kami haturkan. Misal, dalam penyambutan tamu pejabat atau kalimat penutup surat, sering kita dapatkan ungkapan menggunakan kata haturkan. 

Mari kita cermati dua contoh kalimat berikut.

(1) Kami menghaturkan banyak terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu dalam pertemuan ini.

(2) Atas kunjungan Bapak, saya haturkan terima kasih.

Dalam pembahasan kata haturkan ini, Arifin dan Hadi (2009) menjelaskan, kata haturkan digunakan orang karena dianggap lebih sopan dan takzim seperti halnya dalam bahasa Jawa atau bahasa Sunda. Anggapan ini dinilai tidak tepat karena bentuk baku dalam bahasa Indonesia adalah ucapkan/mengucapkan. Adat bahasa Indonesia berbeda dari adat bahasa daerah Jawa/Sunda. 

Setali tiga uang, bila kita mencari kata hatur atau haturkan dalam KBBI VI pun tidak akan kita dapatkan. Dalam bahasa Indonesia kata yang dibakukan dan dianjurkan digunakan dalam konteks ini adalah ucapkan atau mengucapkan.

Dengan demikian, kalimat (1) dan (2) di atas dapat kita cermatkan sebagai berikut.

(1) Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu dalam pertemuan ini.

(2) Atas kunjungan Bapak, saya ucapkan terima kasih.

Referensi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline