Lihat ke Halaman Asli

Tata Tambi

mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Keik di Indonesia, Saiz di Malaysia

Diperbarui: 1 Januari 2025   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia memliki induk bahasa yang sama, bahasa Melayu.  Dalam perkembangannya, tentu setiap bahasa memiliki persamaan dan perbedaan.

Salah satu kesamaan bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia adalah membuka diri untuk menyerap bahasa asing. Teknik penyerapan yang digunakan salah satunya adalah menyerap dengan penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal.

Contoh kasus kata serapan tersebut dalam bahasa Indonesia adalah keik. Sedangkan contoh dalam Bahasa Malaysia adalah kata serapan saiz.  Mari kita lihat makna kedua kata tersebut dalam kamus bahasa Indonesia dan kamus bahasa Malaysia.

Kata saiz diserap menjadi bahasa resmi bahasa Malaysia. Kita tidak dapat menemukan kata tersebut dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya kata keik diserap menjadi bahasa resmi bahasa Indonesia. Kata keik tidak dapat ditemukan dalam bahasa resmi Malaysia.

Seperti pepatah, "asing lubuk, asing ikannya" yang bermakna, lain daerah lain adatnya, bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia akan memiliki perbedaan dalam penyerapan bahasa asing.

Referensi

KBBI VI Daring. Badan Bahasa. Kemendikbudristek RI.

Kamus Dewan Edisi Keempat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline