Lihat ke Halaman Asli

Tata Tambi

mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Sentifitas dan Sensitivitas

Diperbarui: 22 Desember 2024   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam kegiatan berbahasa sehari-hari, bentuk sensitifitas, sensifitas, dan sensitivitas dapat kita temukan. Dengan demikian, paling tidak ada tiga versi penulisan.

Bentuk manakah yang dibakukan dan dianjurkan digunakan dalam kegiatan berbahasa ragam formal? 

Dalam KBBI VI Daring dicantumkan,

  • sensitivitas: perihal cepat menerima rangsangan; kepekaan
  • sensitifitas: bentuk tidak baku
  • sensifitas: bentuk tidak baku

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa bentuk baku dari tiga variasi di atas adalah sensitivitas, bukan sensitifitas atau sensifitas.

Pertanyaan berikutnya, bukankah kata dasar yang baku adalah sensitif, bukan sensitiv? Mengapa menjadi sensitivitas?

Dalam hal ini yang perlu kita ingat adalah, kata sensitivitas langsung diserap dari bahasa asing sensitivity. Kata dasarnya benar, sensitif. Namun, sensitvitas dari sensitivity. Jadi, prosesnya bukan kata dasar sensitif dalam bahasa Indonesia kemudian diberi akhiran -itas.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sensitivitas diakses 22-12-2024

https://www.merriam-webster.com/dictionary/sensitivity diakses 22-12-2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline