Pada suatu siang, saya berjalan di pinggir jalanan di bilangan Bogor, Jawa Barat. Saat melintasi perempatan Ciapus Bogor yang dipadati jajanan atau kuliner jalanan, terlihat spanduk promosi makanan yang menawarkan aneka jenis jajanan. Tertulis, di antaranya,
- Otak-Otak
- Jamur Enoky Krispy
- Tahu Geranat
- Basreng Krispy.
Saya tertarik dengan tulisan Tahu Geranat. Benarkah penulisan geranat itu? Bukankah ada bentuk granat? Mana yang benar?
J.S. Badudu (2009) mencantumkan kata granat sebagai kata serapan dari bahasa Latin. Kata tersebut diartikan sejenis senjata peledak (spt bom kecil) yg dilemparkan dgn tangan ke arah musuh.
KBBI VI Daring mencantumkan pula kata granat dengan arti senjata peledak yang dilemparkan (biasanya sebesar kepalan tangan). Kita tidak dapat menemukan kata bentuk kata geranat dalam KBBI VI Daring.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa penulisan yang dibakukan dan dianjurkan digunakan adalah granat, bukan geranat.
Referensi
Badudu, J.S. 2009. Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/granat diakses 02-12-2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H