Bentuk kata mempercayai banyak kita dapatkan dalam kegiatan berbahasa Indonesia. Pengamatan sekilas penulis, bentuk mempercayai lebih banyak didapatkan daripada memercayai.
Benarkah bentuk kata mempercayai merupakan bentuk kata baku dan dianjurkan digunakan?
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2017: 131) menjelaskan bahwa bila kata dasar verba transitif berhuruf awal 'p' mendapatkan prefiks meng-, huruf pertama tersebut lebur. Contoh,
- pukul --> memukul (bukan mengpukul atau mempukul).
Berdasarkan hal tersebut kita dapat mengatakan,
- putar --> memutar (bukan mengputar atau memputar)
- pilih --> memilih bukan mengpilih atau mempilih).
Setali tiga uang, KBBI VI Daring mencantumkan kata mempercayai dan memercayai sebagai berikut,
- memercayai: menganggap benar atau nyata; mengakui benar atau nyata; mengharapkan benar atau memastikan (bahwa akan dapat memenuhi harapannya dan sebagainya)
- mempercayai: bentuk tidak baku.
Contoh kalmat,
- Ia tiada memercayai segala kata dan keterangan saksi itu.
- Ia memercayai anak buahnya untuk membayar biaya pemasangan telepon.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk kata yang dibakukan adalah memercayai, bukan mempercayai.
Referensi
Badan Bahasa. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Kemendikbud.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/memercayai diakses 09 November 2024.