Lihat ke Halaman Asli

Tata Tambi

mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Mengenal 'Kontranim', Satu Kata, Dua Makna Bertentangan

Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.linkedin.com/posts/ghostwriter-training_writing-ghostwriting-contronym-activity-7089588362445033472-95sK

Kompasianer, salah satu jenis relasi makna dalam kosakata bahasa Indonesia adalah kontranim. Dalam KBBI VI Daring, kontranim dimaknai sebagai bentuk bahasa (kata, frasa) yang memiliki dua makna yang bertentangan. 

Apa saja contoh kontranim dalam bahasa Indonesia? Ivan Lanin dan Yudhistira memberikan beberapa contoh berikut,

  • usah: perlu; jangan
  • haram: terlarang; suci
  • ringan tangan: suka memukul; suka membantu
  • merumputi: membuangi rumput; menanamkan rumput pada...
  • menguliti: membeset (membuang, mengambil) kulit; memberi kulit, memalut (menyampul) dengan kulit.

Lalu bagaimana kita mengetahui makna yang diinginkan dalam sebuah kalimat yang menggunakan kontranim? 

Contoh dalam kalimat menggunakan kata kontranim berikut,

(1) Jangan pernah menjadi anak yang ringan tangan!

(2) Pantas saja banyak kawannya, dia memang anak yang ringan tangan.

(3) Usah kau harap lagi sayang, rinduku telah hilang.

(4) Soal makanan, tak usah dibicarakan lagi di sini.

Agar kita bisa mengetahui makna mana yang dikehendaki dalam sebuah kalimat yang mengandung kata kontranim, kita melihat secara utuh kalimat tersebut. Akan lebih jelas lagi apabila kita melihat kalimat atau paragraf sebelum dan sesudah kalimat yang mengandung kontranim tersebut. Dengan demikian, kita dapat mengetahui maksud yang diinginkan penulis.

Seperti dalam contoh kalimat (1), (2), (3), dan (4), kita dapat mengetahui makna kata kontranim adalah,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline