Lihat ke Halaman Asli

Tata Tambi

mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Benarkah Frasa "Nomer Antrian"?

Diperbarui: 17 September 2024   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Saat penulis mengunjungi sebuah rumah sakit di bilangan Tegallega, Bogor, Jawa Barat untuk keperluan berobat, di depan pintu ruang praktik dokter tertulis cukup besar kalimat Pemanggilan Pasien Berdasarkan Nomer Antrian, Bukan Per Kedatangan.

Mari kita telisik frasa nomer antrian. Apakah gabungan kata tersebut sudah sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia?

Pertama, kata nomer. Dalam KBBI VI Daring dijelaskan,

  • nomor: angka sebagai tanda atau lambang bilangan; angka yang menunjukkan kedudukan dalam urutan, kumpulan, dan sebagainya; jenis lomba
  • nomer: bentuk tidak baku.

Kedua, kata antrian. Dalam KBBI VI Daring dijelaskan,

  • antrean: deretan orang, barang olahan, atau unit yang sedang menunggu giliran untuk dilayani, diolah, dan sebagainya
  • antrian: Entri tidak ditemukan.

Ternyata dalam KBBI VI Daring, bentuk kata yang dibakukan adalah nomor, alih-alih nomer. Berikutnya, ternyata kata antrean yang dibakukan dalam bahasa Indonesia, bukan antrian.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa frasa nomer antrian ternyata bentuk yang tidak baku. Frasa yang dibakukan dan dianjurkan digunakan adalah nomor antrean.

Referensi

KBBI VI Daring. Badan Bahasa. Kemendikbudristek RI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline