Bentuk penulisan anti virus dan antivirus masih bersaing dalam kegiatan berbahasa, terutama ragam bahasa tulis. Ada yang menulis anti virus (antarkata dipisah menggunakan spasi), namun ada juga yang menulis antivirus (antarkata ditulis serangkai).
Bagaimana kaidah bahasa Indonesia mengatur penulisan kata yang digandengkan dengan bentuk anti-?
Tata Bahasa Baku Indonesia Edisi Keempat menjelaskan bahwa gabungan morfem terikat dengan morfem bebas ditulis serangkai. Beberapa contohnya sebagai berikut,
- adikodrati,
- paranormal,
- pascajual,
- antiperang.
Dalam KBBI VI Daring, anti- digolongkan ke dalam bentuk terikat,
- anti-: bentuk terikat melawan, menentang, memusuhi: gerakan antipolusi; obat antialergi.
Dengan demikian dapat disimpulkan, penulisan anti- digabungkan dengan bentuk kata berikutnya. Pertanyaan di atas, anti virus atau antivirus dapat kita jawab, bentuk yang dibakukan adalah antivirus, bukan anti virus.
Dalam KBBI VI Daring dicantumkan pula kata anti sebagai partikel dengan makna tidak setuju; tidak suka; tidak senang. Dalam hal ini penulisan kata anti tidak serangkai dengan kata setelahnya.
Contoh kalimat : Ia sangat anti terhadap rencana itu.
Referensi:
Badan Bahasa. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Kemendikbudristek RI.
KBBI VI Daring. Badan Bahasa. Kemendikbudristek RI.