Apakah pembaca budiman pernah membaca, mendengar, bahkan mengucapkan kata terpedaya? Atau teperdaya?
Dua kata tersebut memang sering digunakan. Pengalaman pribadi penulis, lebih sering mendapatkan kata terpedaya dibandingkan teperdaya.
Bentuk manakah sebenarnya yang dibakukan dan dianjurkan digunakan?
Mari kita rujuk ke KBBI VI Daring. Dijelaskan beberapa bentuk kata tersebut.
- teperdaya: tertipu; tersemu
- terpedaya: -> bentuk tidak baku
- terperdaya: -> bentuk tidak baku
Ternyata dalam KBBI online yang dikelola Badan Bahasa tersebut bentuk kata yang disahkan adalah teperdaya, alih-alih terpedaya atau terperdaya.
Sejatinya teperdaya ini merupakan bentuk turunan dari entri daya. Bila kita telusuri, ada kata perdayaan yang bermakna tipu muslihat. Kemudian muncul teperdaya yang bermakna tertipu.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kata yang dibakukan dan dianjurkan digunakan adalam kegiatan berbahasa sehari-hari adalah teperdaya, bukan terpedaya.
Semoga para pembaca tidak teperdaya lagi oleh kembaran kata tersebut yang masih sering muncul dalam kegiatan berbahasa.
Referensi:
KBBI VI Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kemendikbudristek RI.