Penggunaan kata simpulan dan kesimpulan dalam kegiatan berbahasa saat ini masih bersaing. Salah satu contoh persaingan tersebut adalah dalam penulisan karya ilmiah baik berupa makalah, skripsi, tesis, dan lainnya, ada yang menulis Bab Kesimpulan dan pula yang menulis Bab Simpulan. Bentuk manakah yang lebih tepat digunakan?
Arifin dan Tasai (20066:47) menjelaskan bahwa pola pembentukan kata dalam bahasa Indonesia sebenarnya mengikuti pola yang rapi dan konsisten. Kalau kita perhatikan dengan saksama, bentukan-bentukan kata itu memiliki hubungan antara yang satu dan yang lain. Dengan kata lain terdapat korelasi di antara berbagai bentukan tersebut. Berikut contoh keteraturan pembentukan kata tersebut.
Verba dasar Verba aktif Pelaku Proses Hasil atau yang di
pukul memukul pemukul pemukulan pukulan
bawa membawa pembawa pembawaan bawaan
simpul menyimpulkan penyimpul penyimpulan simpulan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa Edisi Keempat, pada halaman 1310 menjelaskan makna simpulan adalah sesuatu yang disimpulkan atau diikatkan; hasil menyimpulkan; kesimpulan. Entri kesimpulan pada halaman yang sama dijelaskan maknanya adalah simpulan (dari uraian, pidato, dsb); kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya).
Berdasarkan penjelasan di atas, dengan melihat keteraturan pembentukan kata, bentuk kata simpulan lebih tepat digunakan alih-alih kesimpulan. Verba dasar simpul berubah menjadi simpulan untuk menunjukkan makna hasil atau yang di.
Dalam hal ini maknanya adalah hasil menyimpulkan atau yang disimpulkan. Hal ini sejalan dengan penjelasan KBBI di atas bahwa simpulan adalah sesuatu yang disimpulkan atau diikatan; hasil menyimpulkan.
Rujukan: