JAKARTA- Tahun ini pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah dalam ASIAN GAMES 2018. Dan untuk pertama kalinya ASIAN GAMES diadakan di kedua daerah yaitu Jakarta dan Palembang, dan dilaksanakan pada 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018.
Di Jakarta akan dilaksanakan di Gelanggang Olahraga Bung Karno (GBK), dan Jakabaring Sport City Palembang. Ajang bergengsi ini pertama kali dilaksanakan di New Delhi, India pada tahun 1951. Sama halnya dengan Olimpiade, ASIAN GAMES juga dilaksanakan setiap 4 tahun sekali.
Cabang olahraga yang disertakan dalam ASIAN GAMES tahun ini antara lain: renang, atletik, badminton, baseball, softball, basket, bowling, golf gymnastic, hockey, judo, karate, martial arts, tennis, panjat tebing, dan masih banyak lagi.
Berhasilnya kelangsungan ajang bergengsi ini tentunya juga dibantu oleh para volunteer yang ikut mensukseskan ASIAN GAMES hingga acara berakhir. Mirabel Winasis atau yang akrab dipanggil Cathy, seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan ini mulai tertarik dengan volunteer ASIAN GAMES sejak ia duduk di bangku kelas 3 SMA. Kesukaannya terhadap bidang olahraga dan ke aktifannya ini membuat ia semakin yakin untuk mendaftarkan dirinya sebagai volunteer.
Pada bulan November awal, ia mendaftar dirinya unuk menjadi volunteer ASIAN GAMES, kemudian ia harus mengikuti serangkaian psikotest serta interview. Di bulan November akhir, akhirnya ia lolos untuk menjadi volunteer. Disinilah cerita barunya dimulai...
Tahap pertama setelah resmi bergabung menjadi volunteer, pada Lintas Event ia harus melakukan beberapa training, diantaranya; general training 1 dan 2, serta job specific training selama 2 hari. Pada job specific training inilah yang menentukan akan ditempatkan di divisi apa ia nanti. Dan penempatan divisi tersebut berdasarkan hasil psikotest yang diawal pernah ia lakukan.
Tanpa waktu yang lama untuk menunggu penempatan divisi, akhirnya ia ditempatkan di divisi Media and Public Relation. Ia melakukan pekerjaan yang sama seperti kebanyakan orang -- orang media lakukan seperti misalnya, menyortir berita yang akan ditayangkan di berita harian menjadi translator, fotografer, serta mengurus press conference bahkan mengurus wartawan dan jurnalis.
Test event dilaksanakan di 3 tempat yaitu di GBK, JEXPO, dan TMII. Pembagian kerjanya sendiripun dilakukan dengan sistem rolling. "Waktu hari pertama mulai kerja aku ditempatkan di olahraga basket. Berikutnya aku di rolling ke panahan, terus atletik." katanya. Hal yang semakin membuatnya tertantang yaitu ia banyak menyentuh hal hal baru seperti tugas tugas media seperti writing misalnya.
Bertemu dengan orang orang baru dari berbagai daerah dan tentunya karakter yang berbeda beda juga. Terlebih lagi, bukan hanya dari kalangan mahasiswa atau mahasiswi saja yang menjadi volunteer ASIAN GAMES, namun banyak dari kalangan pekerja, dan tentu saja bertemu dengan para atlit. Rekan kerja nya pun bisa diandalkan dan bisa bekerja sama dengan baik. Hal itulah yang semakin membuatnya nyaman.
Dibalik kesenangan dan kenyamanan yang ia rasakan sejauh ini, tentu saja terselip kesulitan yang ia rasakan. Namun kesulitannya kali ini bukanlah berasal dari dirinya sendiri maupun tim kerja nya. Kesulitannya yaitu ia tidak mendapat perizinan dari Universitasnya. Ya, tidak semua Universitas memang memberikan izin kepada mahasiswa ataupun mahasiswi nya mengikuti volunteer ASIAN GAMES. Akhirnya ia tetap memutuskan untuk menjadi volunteer dan mengurus perihal absen di kelas nya.
Dalam hal apapun yang kita lakukan pastinya terdapat hal yang berkesan atau hal yang tidak bisa dilupakan. Begitu juga dengan Cathy. Kejadian paling berkesan baginya saat ia berjaga di bagian atletik. Disana ia mengurus wartawan yang bisa masuk ke dalam stadion, dan yang tidak bisa, dan yang bisa mengambil gambar dan yang tidak bisa.