Lihat ke Halaman Asli

Melati sebagai Simbol Cinta Abadi: Kajian Filosofis dalam Tradisi Jawa Analisis Pemikiran Ronald Barthes

Diperbarui: 26 Desember 2023   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

MELATI SEBAGAI SIMBOL CINTA ABADI:" KAJIAN FILOSOFIS DALAM TRADISI JAWA ANALISIS PEMIKIRAN ROLAND BARTHES"

Tasya Tri Aprilia Ningsih, Vera Sardila, M.Pd

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Email: tasyatriaprilian@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini membahas makna atau simbolis bunga melati dalam tradisi Jawa, dengan menggunakan analisis pemikiran Roland Barthes. Bunga melati dianggap sebagai simbol kesucian, cinta abadi, dan kecantikan dalam budaya Jawa. Dalam konteks pernikahan, bunga melati digunakan dalam ritual siraman dan ijab kabul, dan memiliki makna denotasi sebagai tanaman berbunga sederhana dengan kelopak putih bersih yang melambangkan keberkahan hidup, serta makna konotatif sebagai simbol cinta yang suci dan abadi.

Kata kunci: Pemaknaan, filosofi, melati simbol cinta abadi

ABSTRACT

This research discusses the meaning or symbolism of jasmine flowers in the Javanese tradition, using an analysis of Roland Barthes' thoughts. Jasmine flowers are considered a symbol of purity, eternal love and beauty in Javanese culture. In the context of weddings, jasmine flowers are used in the ritual of siraman and marriage vows, and have a denotative meaning as a simple flowering plant with pure white petals which symbolizes the blessings of life, as well as a connotative meaning as a symbol of holy and eternal love.

Keyword: Meaning, philosophy, jasmine is a symbol of eternal love

PENDAHULUAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline