Topik pembicaran mengenai ‘tipe kepribadian’ tentu sudah tidak asing lagi, terutama di telinga anak muda zaman sekarang. Menurut Carl Jung, kepribadian adalah keseluruhan pikiran, perasaan dan tingkah laku manusia baik secara sadar maupun tidak sadar. Kepribadian ini bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Secara umum, masyarakat mengenal tiga tipe kepribadian, yaitu introvert, extrovert, dan ambivert.
Ada beberapa masyarakat bahkan menjadikan tipe kepribadian ini sebagai patokan dari kepribadian asli seseorang. Dalam buku berjudul “Psychological Types”, Carl Jung membedakan tipe kepribadian ke dalam dua jenis, yaitu introvert dan extrovert. Tidak disebutkan ada tipe kepribadian ambivert. Nah, sebenarnya apakah ada tipe kepribadian ambivert itu? Mari kita pahami terlebih dahulu mengenai dua tipe kepribadian yang dijelaskan oleh Carl Jung.
Introvert memiliki kata “in” pada kalimatnya yang berarti dalam. Orang dengan tipe kepribadian introvert cenderung nyaman melakukan aktivitas dengan dirinya sendiri. Energi dari tipe kepribadian ini akan meningkat jika mereka sendirian, namun akan perlahan terkuras apabila terlalu banyak berinteraksi dengan orang atau di tengah keramaian.
Tipe kepribadian introvert lebih suka bersosialisasi dengan beberapa orang terdekatnya saja. Mereka cenderung lebih suka mendengarkan daripada berbicara dan membutuhkan me time lebih banyak daripada tipe kepribadian extrovert. Sayangnya, tipe kepribadian ini sering disamakan dengan antisosial, padahal itu sangat berbeda. Seorang introvert tentu mampu bersosialisasi dengan orang lain, namun mereka memiliki cara yang berbeda dengan extrovert.
Extrovert sendiri memiliki kata “ex” pada kalimatnya yang berarti luar. Orang dengan tipe kepribadian extrovert cenderung nyaman melakukan aktivitas dengan banyak orang, karena energi mereka akan meningkat ketika berkumpul bersama. Kebalikan dari introvert, energi mereka akan perlahan terkuras apabila sendirian. Tipe kepribadian ini lebih suka berbicara daripada mendengarkan. Tak heran mereka sering menjadi pusat perhatian, karena terlihat aktif dan suka bersosialisasi.
Diketahui oleh masyarakat, tipe kepribadian ambivert adalah gabungan dari introvert dan extrovert. Orang dengan tipe kepribadian ini dianggap akan bersikap sesuai dengan situasi dan kondisi mereka pada saat itu. Padahal, semua orang tentu memiliki sisi introvert dan extrovert, namun salah satunya lebih dominan. Misalnya, seseorang bertipe kepribadian 60% introvert dan 40% extrovert, berarti tipe kepribadian orang tersebut adalah introvert. Meskipun terdapat dua sisi yang berbeda, namun tetap ada satu yang dominan.
Selama ini, Carl Jung maupun para ahli lainnya tidak ada yang menyebutkan terkait tipe kepribadian ambivert. Kesimpulannya adalah tipe kepribadian ambivert itu tidak ada. Jikalau ada, semua orang pasti tipe kepribadiannya adalah ambivert, karena memiliki sisi introvert dan extrovert. Setiap tipe kepribadian memiliki keunikannya masing-masing. Namun, jangan sampai tipe kepribadian ini malah kamu jadikan patokan yang serius dalam menilai kepribadian seseorang ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H