Film 'Friendzone' (2019) dan film 'Teman Tapi Menikah 2' (2020) berhasil menarik perhatian masyarakat, terlebih kedua film tersebut didasarkan pada realita kehidupan di masyarakat. Kisah yang ringan dan sangat relate dengan kehidupan masyarakat terutama remaja, memnbuat kedua film lintas negara tersebut tidak bosan untuk di tonton oleh banyak orang.
Kedua film tersebut jika dilihat dari judulnya, keduanya memang mengangkat isu yang sama yaitu mengenai kisah cinta dalam hubungan persahabatan dan 'sempat' terjebak didalam zona pertemanan. Meski kisah 'Teman Tapi Menikah 2' mengenai kisah kehidupan sepasang sahabat yang akhirnya menikah, film tersebut merupakan film lanjutan dari 'Teman Tapi Menikah' (2019) yang juga mengangkat isu seperti film 'Friendzone'.
Film 'Friendzone' dan 'Teman Tapi Menikah 2' ingin menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat melalui ceritanya, meski memiliki dasar awal kisah yang sama, pesan yang disampaikan kedua film tersebut berbeda.
Film 'Friendzone' lebih menunjukan pesan kepada masyarakat, bahwa komunikasi dan kejujuran menjadi kunci yang paling penting dalam sebuah hubungan. Ketika komunikasi dan kejujuran tidak dapat berjalan, membuat hubungan yang terjalin menjadi rumit.
Pesan tersebut disampaikan melalui adegan ketika dua orang sahabat, Palm dan Gink yang berada di pesawat setelah mengikuti ayah Gink keluar kota.
Di pesawat Palm memeluk Gink yang terus menangis, didalam adegan tersebut Palm mengatakan bahwa dirinya menyayangi Gink dan membuat Gink mempertanyakan maksud dari Palm menyayanginya.
Pada dialog tersebut, Palm memilih untuk tidak mengungkapkan perasaannya dengan jujur. Dirinya menjawab pertanyaan Gink dengan mgatakan bahwa dirinya menyayangi Gink seperti sahabat.
Ketidak jujurannya, membuat Gink percaya dengan perkataan Palm. Setelah dialog tersebut, terpancar adanya kekecewaan yang Gink rasakan ketika Palm hanya menaggapnya sahabat.
oint komunikasi dan kejujuran dalam sebuah hubungan terlihat tidak lancar, tentu hal tersebut membuat keduanya menjadi sedikit merenggang.
Berbeda dengan film 'Teman Tapi Menikah 2', pesan yang ingin disampaikan dalam film tersebut adalah bahwa didalam sebuah pernikahan tidak selalu berjalan mulus seperti yang ada di sebuah novel. Pada pernikahan, perlu adanya kerja sama untuk mempertahankan hubungan keduanya terlebih ketika kondisi sang istri sedang hamil dan memilki mood seperti rollercoster.