Lihat ke Halaman Asli

Tasya Isnani

Mahasiswa

Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Inbound UTM: Mengenal lebih dekat Pemakaman Aer Mata Ebu Bangkalan

Diperbarui: 5 Mei 2024   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PMM4_UTM_Aksata Nusantara 

PMM 4 Inbound UTM,Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura dikenal bukan hanya sebagai kota zikir dan shalawat, tetapi juga memiliki tempat-tempat bersejarah dan destinasi wisata menarik.Salah satunya adalah Pasarean Aer Mata atau Makam Ratu Ibu,yang memiliki cerita yang mengharukan.

Pasarean Aer Mata atau Makam Ratu Ibu, terletak di Desa Buduran,Kecamatan Arosbaya,Kabupaten Bangkalan.Terkenal karena keberadaan mata air yang dianggap sakral oleh penduduk lokal, tempat ini dikaitkan dengan cerita tentang Syarifah Ambami,yang juga dikenal sebagai Ratu Ibu.

PMM4_UTM_Aksata Nusantara 

Para peziarah diwajibkan menjaga kebersihan dan kesucian kompleks pemakaman, termasuk dengan melepas alas kaki saat memasuki gerbang. Selain sebagai tempat pemakam Kanjeng Ratu Ibu, kompleks ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi para Raja Bangkalan lainnya. Ratu Syarifah,istri dari Raden Praseno, yang bergelar Cakraningrat I,memiliki tiga anak : RA Atmojonegoro,Ri Undagan dan Ratu Mertoparti. 

Konon, Cakraningrat I lebih banyak menghabiskan waktu di Mataram membantu Sultan Agung daripada bersama istrinya,Syarifah. Hal ini menyebabkan kesedihan bagi Syarifah Ambami, yang kemudian memutuskan untuk melakukan pertapaan di sebuah perbukitan di daerah Buduran Arosbaya. Dalam masa pertapaannya,Syarifah berdoa agar tujuh orang keturunannya ditakdirkan menjadi penguasa pemerintahan Madura. 

Dalam pertapaannya, ia bertemu dengan Nabi Haedir AS,yang memberitahu bahwa permintaannya telah dikabulkan. Syarifah sangat gembira dan bergegas pulang.Namun, ketika ia memberitahu suaminya tentang pertemuannya dengan Nabi Haedir AS, Cakraningrat I justru merasa sedih dan kecewa.Ia merasa bahwa doa Syarifah hanya untuk tujuh keturunan saja.

Merasa berdosa dan bersalah melihat kesedihan suaminya.Setelah Cakraningrat I (Raja Madura)kembali ke Mataram,Syarifah memutuskan untuk kembali ke Bukit pertapaannya.Syarifah memohon agar dosa dan kesalahannya diampuni.Ia terus menangis hingga air matanya memenuhi pertapaan dan membentuk mata air yang dianggap suci dan keramat oleh masyarakat Madura.Mata air ini dipercaya memiliki khasiat obat Banyak orang yang percaya bahwa air dari mata air ini memiliki khasiat obat dan sering dikemas dalam botol plastik sebagai oleh-oleh bagi para peziarah,dipercaya dapat menyembuhkan penyakit hingga memperlancar rezeki dan lain-lain. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline