Lihat ke Halaman Asli

Tasya Gandhani Mukti

Civitas Akademika UNY

Peluang Ekonomi Kerakyatan di Era Pandemi Covid-19

Diperbarui: 12 Desember 2020   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi Covid-19 membawa permasalahan di dunia ekonomi, tak terlepas pula ekonomi rakyat. Banyak usaha rakyat terpaksa gulung tikar karena tingkat konsumsi masyarakat menurun. Penghasilan usaha pun berkurang. Permasalahan itu masih sulit diatasi hingga saat ini terbukti dengan angka pertumbuhan ekonomi yang masih di daerah negatif. Namun di balik dampak negatifnya, pandemi Covid-19 menimbulkan peluang yang baik bagi pelaku-pelaku usaha di Indonesia. Berikut ini adalah peluang-peluang ekonomi rakyat di era pandemi Covid-19.

1.  Bagi Pelaku Usaha yang Masih Bertahan

Dalam kondisi ini, banyak usaha yang gulung tikar bisa dikatakan banyak usaha pesaing keluar dari pasar. Hal ini membawa keuntungan bagi perusahaan yang masih menjaga eksistensinya di pasar Indonesia. Jumlah pesaing yang berkurang membuat perusahaan yang masih bertahan dapat lebih menguasai pasar. 

Pada dasarnya pelanggan asli sebuah perusahaan yang masih bertahan pasti berkurang karena adanya kebijakan yang menyebabkan penurunan tingkat konsumsi namun perusahaan yang masih bertahan memiliki kemungkinan mendapatkan pelanggan baru dari golongan pelanggan perusahaan sejenis yang sudah gulung tikar. Hal tersebut mengakibatkan suatu perusahaan yang masih bertahan berpeluang meningkatkan pendapatan usaha. Dengan melakukan produksi yang progresif maka mereka dapat menekan biaya produksi dan bisa memasarkan produknya secara massal dengan harga sedikit lebih tinggi namun tetap dalam jangkauan target konsumen.

Asumsikan suatu perusahaan telah memutuskan hubungan kerja dengan beberapa pegawai dan perusahaan tersebut sudah mampu menggunakan teknologi modern. Ketika perusahaan tersebut memproduksi dalam kapasitas tinggi maka biaya produksi tiap barangnya akan lebih kecil, di saat biaya produksinya dapat ditekan, perusahaan dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga saat kondisi normal sehingga mereka akan mendapatkan profit yang lebih tinggi daripada saat kondisi normal. 

Penerapan harga yang lebih tinggi bisa dilakukan hingga profit yang dihasilkan mampu menutup kerugian yang terjadi sebelumnya. Ketika seluruh kerugian sudah tertutup, perusahaan harus melihat kondisi pasar apakah pesaing-pesaing sudah mulai memasuki pasar atau apakah konsumen mulai beralih ke barang substitusi karena ketidakcocokan harga yang diterapkan sekarang. Jika indikasi-indikasi tersebut muncul, maka perusahaan bisa mengembalikan harga sesuai harga di kondisi normal. Hal ini berguna untuk menarik minat konsumen untuk kembali mengonsumsi produk perusahaan tersebut.

2.  Bagi Pelaku Usaha yang Terkendala

Jika pelaku usaha memiliki kendala, kendala itu tidak boleh dijadikan sebagai penghambat yang terus menerus menghalangi pertumbuhan usaha. Di kondisi seperti ini, pelaku usaha harus mencari peluang untuk tetap mempertahankan usahanya. Pemerintah sudah menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan untuk mempertahankan eksistensi usaha rakyat, seperti bantuan modal. Selain itu, pelaku usaha perlu memahami bahwa di kondisi seperti ini sebagian besar masyarakat menggunakan jaringan internet untuk bekerja dan beraktivitas. Pelaku usaha dapat melihat peluang media sosial sebagai sarana pemasaran produknya.

3.  Bagi Calon Pelaku Usaha

Selama pandemi, banyak pekerja dipecat dari perusahaan yang dulu menjadi tempat mereka bekerja. Angka pengangguran meningkat, kesejahteraan menurun. Mereka lebih banyak menganggur di rumah. Hal ini justru bisa menjadi peluang bagi mereka untuk berkreasi dan berinovasi. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan produk yang sedang dibutuhkan masyarakat saat ini. Produk tersebut dapat dijual dan mendatangkan penghasilan sehingga mereka bisa bertahan hidup. 

Singkatnya, kita harus mampu melihat sisi positif dari setiap hal yang terjadi. Dengan berpikiran positif, kita mampu membaca peluang di sekitar. Pikiran positif akan membawa kita pada kreativitas dan inovasi. Masyarakat tidak perlu berfokus pada sisi negatif pandemi dan terus merutuki nasib. Masyarakat perlu berusaha mencari informasi dan merealisasikan solusi. Peluang baik bagi ekonomi rakyat akan berdampak kebaikan bagi ekonomi kerakyatan. Perekonomian Indonesia akan membaik ketika usaha-usaha dalam negeri dapat memanfaatkan peluang dan mampu menyesuaikan diri karena ekonomi rakyat menjadi satu-satunya kekuatan/penopang yang dapat membantu perekonomian negara di kondisi seperti ini.

Penulis :

Tasya Gandhani Mukti

(Civitas Akademika Universitas Negeri Yogyakarta)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline