Pendidikan Bahasa sangatlah penting untuk generasi saat ini, khususnya bagi siswa usia dini. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Inggris memiliki peranan yang sangat penting bukan hanya untuk membina keterampilan komunikasi melainkan juga untuk kepentingan penguasaan ilmu pengetahuan. Melalui bahasa, manusia belajar berbagai macam pengetahuan yang ada di dunia. Dalam konteks persekolahan, bahasa digunakan para siswa bukan hanya untuk kepentingan pembelajaran Bahasa saja melainkan juga untuk mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah. Dalam belajar Bahasa untuk anak usia dini, harus di awali dengan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Namun, dalam Bahasa Inggris penutur Bahasa Indonesia khususnya siswa usia dini, harus mendapat pelajaran khusus yang mudah dipahami dan meyenangkan. Metode yang cocok untuk digunakan dalam system belajar untuk siswa usia dini adalah dengan fokus pada penerimaan kosa kata dengan cara mendengarkan cerita pendek. Oleh karena itu, mahasiswa prodi Satra Inggris S1 Universitas Pamulang melalui kegiatan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PMkM), mengadakan sosialisasi untuk menumbuhkan minat anak-anak dalam belajar di bidang bahasa Inggris dengan penggunaan metode story telling sebagai media dalam meningkatkan kosa kata dalam berbahasa Inggris.
Beberapa kondisi tersebut menjadi latarbelakang dari pelaksanaan kegiatan PMkM (Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat) oleh 10 mahasiswa Sastra Inggris, Universitas Pamulang, yang dibimbing oleh Latifah,S.S.,MPd. selaku dosen Sastra Inggris dengan mengambil judul "Mendongeng sebagai media peningkatan kemampuan kosakata bagi anak asu di asrama yatim dan duafa domyadhu. Para mahasiswa berfokus pada minat dan kemampuan anak-anak untuk membantu dalam peningkatan kosakata di dalam Bahasa inggris. Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu pada tanggal 18 Desember 2021 di Jl,Surya Kencana Raya Blok A9 RT 12/RW 22 Kel. Pamulang barat, Kec. Pamulang, Tanggerang Selatan, Banten 15417. Sasaran kegiatan PMkM ini adalah anak-anak usia dari 5-12 tahun.
Tema ini dipilih dengan tujuan mengenalkan dan meningkatkan kosa kata Bahasa Inggris dan cara pengucapannya yang benar kepada anak-anak di Panti Asuhan Dhuafa Domyadhu . Metode ini dilakukan dengan menyediakan sarana pembelajaran bahasa asing melalui latihan mendengarkan yang kemudian diikuti dengan latihan pengucapan kata-kata dan kalimat dalam bahasa asing yang sedang dipelajari, seperti Bahasa Inggris pada pembelajaran kali ini. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa menggunakan buku cerita anak berbasis bahasa Inggris sebagai media pembelajaran. Anak-anak dapat mempelajari hal-hal baru yang mereka dengar dari cerita yang telah di siapkan oleh para mahasiswa, seperti menambah beberapa kosakata dan juga cara pengucapan kosa kata dalam Bahasa Inggris yang baik dan benar. Selain itu, tema ini dipilih sesuai dengan kebutuhan anak-anak di panti asuhan dhuafa domyadhu untuk meningkatkan minat dan kemampuan pelafalan Bahasa Inggris.
Dalam pelaksanaan PMKM di Panti Asuhan Dhuafa Domyadhu para mahasiswa menggunakan metode yang yang menyenangkan yang membangun rasa percaya diri anak-anak. Metode itu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pembelajaran dengan storytelling secara berkelompok dengan mendengarkan para mahasiswa membaca cerita yang juga dilakukan dengan mengikuti protocol kesehatan. Setelah itu, anak-anak menyebutkan kosa kata yang terdapat dalam cerita tersebut dan menyebutkan arti dari vocabulary tersebut. Ini bertujuan untuk menambah kosakata dan membangun rasa percaya diri. cara menyampaikan materi menggunakan metode dua arah, menyantumkan Bahasa Ingris dan Bahasa Indonesia agar anakanak bisa mengerti dan memahami kata demi kata yang telah di paparkan dalam kegiatan belajar mengajar kali ini. Cerita atau bahan story telling yang di siapkan juga mengikuti tahapan perkembangan dan pembalajaran sesuai usia yang telah di informasikan oleh pihak yang bersangkutan, meliputi anak Tk, sekolah dasar, dan Sekolah Menengah Pertama, yang pasti dimana pola pikir pemahaman dan cara pembelajaran mereka berbeda. Oleh karnanya, Tim PMKM mencoba menyesuaikan tahapan pembelajaran dan pemahaman materi dalam menyampaikan kosa kata Bahasa Inggris.
Kesimpulannya, anak-anak dapat memahami materi yang meliputi kosa kata, dengan baik dan bisa mengingat juga mempelajari cara pengucapan Bahasa Inggris dengan benar. Pada umumnya anak-anak usia dini di Asrama Yatim dan Duafa Domyadhu cenderung lebih pendiam dan sulit diajak beringteraksi, tapi dengan seiringnya agenda kegiatan, anak-anak bisa aktif mengikuti kelangsungan kegiatan. Setelah menyelesaikan kegiatan kali ini, tim PMKM juga bisa menyimpulkan bahwa banyak anak-anak yang butuh lebih banyak perhatian dan dukungan agar bisa lebih aktif baik dalam berinteraksi maupun dalam memahami suatu materi. Pada masa pandemi seperti ini, tentu sulit untuk mengakses kegiatan pembelajaran dengan baik, sedangkan kegiatan pembelajaran harus tetap berjalan. Maka dari itu, PMKM ini diadakan untuk memberikan sarana, yang dapat dengan mudah diakses salah satunya ialah melalui sarana untuk memperdalam pendidikan bahasa. Metode dan media yang telah dipergunakan oleh Tim PMKM ini dapat menjadi salah satu cara untuk mendukung pendidikan yang dijalankan oleh seluruh anak-anak, terutama anak-anak panti asuhan Domyadhu. Terdapat beberapa metode yang digunakan, diantaranya adalah mendongeng serta mengenal kosa kata. Metode yang digunakan sangat cocok, sebab sesuai dengan permasalahan serta latar belakang yang mendasari berjalannya kegiatan kali ini. Dengan adanya sarana pembelajaran ini, membuat seluruh anak di panti asuhan Domyadhu lebih memahami kosa kata, jenis-jenis kosa kata umum, kegunaan dari kosa kata tersebut, berusaha menyimpulkan sesuatu, serta meningkatkan daya ingat mereka. kemudian, dengan aktivitas PMkM yg memakai metode ajar yaitu mendongeng menggunakan dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris serta Bahasa Indonesia, tidak hanya tentang speaking tapi mencakup pengetahuan mereka terhadap pronounciation (pelafalan) juga menambah kemampuan listening(mendengarkan). serta, dapat ditinjau pada waktu aktivitas berlangsung banyak anak yang aktif juga antusias mengikuti kegiatan ini, tentu sedikit banyak mereka sebenarnya mengerti nama-nama buah serta sayuran dalam bahasa Inggris namun memang perlu adanya dorongan pula pemilihan metode pembelajaran yang dapat membentuk anak lebih komunikatif dan berperan aktif tanpa harus merasa tidak percaya diri.
Oleh :
Miftakhul Jannah
Annisa Bacan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H