Lihat ke Halaman Asli

Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Learning dan Collaborative Learning

Diperbarui: 7 Mei 2024   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Model Pembelajaran Cooperative Leaerning

     1. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning

Pembelajaran aktif yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok dan bukan sendirian disebut pembelajaran kooperatif. Dalam kelompok, siswa mempraktikkan keterampilan hidup seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, penalaran, kerjasama, dan komunikasi yang efektif. Hindari membiarkan siswa bekerja sendiri, mendukung kemandirian mereka, dan memaparkan mereka pada tekanan teman sebaya yang tidak sehat agar dapat bekerja dengan baik. Namun, milikilah anak agar siswa dapat berkolaborasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi siswa untuk terlibat dalam komunikasi sejak usia dini agar memiliki keberanian untuk menyuarakan keprihatinan dan mengatasinya sebagai kelompok di masa depan.

Salah satu jenis model pembelajaran kooperatif melibatkan siswa belajar dan bekerja secara kooperatif dalam kelompok kecil beranggotakan empat sampai enam orang dengan pengaturan kelompok yang bervariasi. Dinyatakan juga bahwa setiap anggota kelompok, baik secara individu maupun kolektif, memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kelompok dengan kekuatan dan tindakannya. Untuk mengatasi kesulitan, setiap kelompok harus berpikiran terbuka, mau bekerja sama, dan berani menyuarakan pendapatnya di depan seluruh kelompok atau individu anggota.[1]

 

Model pembelajaran kelompok adalah serangkaian latihan pendidikan yang diselesaikan siswa dalam kelompok yang telah ditentukan guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Gagasan metodologi pembelajaran kooperatif terdiri dari empat komponen utama, yaitu sebagai berikut:

 

           a.  Adanya peserta dalam kelompok.

 

Sebagai bagian dari pendekatan pembelajaran kooperatif, siswa berkolaborasi dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Setiap anggota kelompok ini mempunyai fungsi khusus untuk memastikan keberhasilan kelompok. Partisipasi peserta dalam kelompok sangat penting bagi keberhasilan teknik ini karena dapat menumbuhkan komunikasi yang konstruktif, kerja sama tim, dan saling ketergantungan di antara para peserta.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline