Lihat ke Halaman Asli

tasyaaudy

Mahasiswa

Ungkapkan Emosi Itu Penting, Inilah Caranya

Diperbarui: 3 Desember 2024   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setiap kejadian dalam hidup, tidak pernah bisa diprediksi. Apa yang akan terjadi, apa yang akan dihadapi, mungkin tidak pernah ada di bayangan. Kerap kali hal yang datang terasa berat untuk dihadapi dan dilalui. Hal negatif pun tidak jarang datang menghampiri dan hal ini dapat menimbulkan emosi di dalam diri. Namun, sering kali emosi ini dipendam dan tidak disalurkan.

Emosi seperti kemarahan, frustasi, kesedihan, ketakutan, dan juga kekecewaan yang biasanya dipilih untuk dipendam. Emosi tidak dapat terselesaikan jika hanya dipendam, justru hal ini dapat menimbulkan ledakan emosi yang tidak terkendali. Emosi jika terus-menerus dipendam dapat berdampak buruk bagi fisik, mental, serta hubungan sosial manusia.

Seperti yang dilansir dalam hellosehat.com, inilah beberapa akibat bagi fisik dan mental yang mungkin terjadi jika tidak menyalurkan emosi yang terpendam.

1) Meningkatkan risiko penyakit

Salah satu dampak buruk dari memendam emosi adalah tidak beraturnya detak jantung dan juga tekanan darah. Jika dibiarkan, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner.

Selain itu, saat tubuh merasakan stress, tubuh memompa kortisol. Apabila kadar kortisol ini tinggi, dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Hal ini dikarenakan peningkatan kadar kortisol bisa meningkatkan tekanan darah dan produksi insulin yang disebabkan oleh tubuh cenderung menginginkan makanan berlemak dan manis.

2) Depresi

Sudah menjadi hal yang pasti bahwa memendam emosi akan memberi dampak buruk pada kesehatan mental, salah satunya meningkatkan risiko depresi. Pada tahap ini, seseorang mungkin mulai kehilangan harapan dan optimisme dalam hidup. Seseorang yang mengalami depresi mungkin terlihat baik-baik saja. Namun, ketika sendirian atau kembali menghadapi sesuatu yang menguras emosi, mereka akan lebih mudah kelelahan tetapi sulit untuk beristirahat pada malam hari.

3) Meningkatnya keinginan bunuh diri

Menurut sebuah studi dalam jurnal Prevention Science (2013), ketidakmampuan seseorang mengelola emosi negatif merupakan salah satu penyebab meningkatkannya percobaan bunuh diri. Terlebih jika emosi negatif yang terpendam tersebut terbentuk dari sebuah trauma.

4) Meningkatnya kecemasan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline