Lihat ke Halaman Asli

Tasya Aqilah

Mahasiswa

Kecanduan Media Sosial Membuat Lupa Kenyataan

Diperbarui: 22 Januari 2025   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecanduan Medsos

Di era modern saat ini, media sosial menjadi fenomena yang mendominasi kehidupan semua orang, terutama di kalangan gen Z. Media sosial memudahkan kita untuk lebih dekat dengan yang jauh. Kita bisa lebih dekat karena dapat dengan mudah berinteraksi dengan orang-orang dari luar kota, pulau dan negara. Kita bisa bertukar kabar dan informasi dengan cepat kapan pun dan di mana pun itu. 

Baik ketika baru bangun tidur, sedang makan dan bahkan lebih uniknya lagi, ketika sedang berada di toilet sekalipun, akses berselancar di media sosial akan dilakukan dengan sangat mudah. Jari-jemari dengan begitu lincahnya mengulir gawai yang berada digenggaman tangan, demi mengakses media sosial yang dimiliki.

Meski sangat bermanfaat tapi di sisi lain hal itu menjauhkan kita dengan yang dekat. Tidak sedikit orang yang lebih fokus ke media sosialnya dibandingkan lingkungannya di dunia nyata. Kecanduan bermain media sosial dan lebih mementingkan penilaian dari orang-orang yang ditemuinya di media sosial. Seakan-akan orang tersebut hidup di dunia lain, mempunyai dunianya sendiri. 

Hal ini akan menjadi kecanduan dan berdampak negatif untuk diri sendiri. Seperti, merasa cemas atau bahkan takut ketinggalan informasi ketika tidak scroll media sosial. Selalu cek media sosial setiap ada kesempatan atau selalu menyempatkan diri membuka medsos walaupun sedang sibuk dengan tugas dan pekerjaan. Merasa takut ketinggalan informasi atau update teman ketika tidak membuka media sosial.

Fokus di media sosial 

Ketika kecanduan media sosial, sadar atau tidak sebenarnya kamu sedang mengurangi kualitas waktu didalam hubungan. Tak hanya asmara, tapi juga hubungan persaudaraan, hubungan kerja, pertemanan, dan hubungan lain. Orang-orang yang kecanduan medsos cenderung hanya melihat seberapa banyak tanggapan yang didapat ketika ia mengunggah sesuatu, ketimbang memikirkan dampaknya pada orang lain.

Aktivitas di media sosial menganggu produktivitas yang mengakibatkan pekerjaan menjadi menumpuk dan tidak bisa diselesaikan dengan baik karena terlalu sering terdistraksi oleh medsos. Selain itu, hal itu, salah satu dampak yang cukup mengkhawatirkan dari penggunaan media sosial yang berlebihan adalah meningkatkan risiko gangguan mental, seperti depresi. Tidak hanya memperburuk kesehatan mental, kesehatan fisik yang terganggu juga bisa jadi salah satu alasan yang perlu kamu pertimbangkan untuk memutuskan melakukan mengurangi penggunaan media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline