Lihat ke Halaman Asli

Tasya Amelia Auranisa

be an extraordinary is a must.

Bioteknologi dan Pertanian di Masa Depan serta Peran Perencana

Diperbarui: 4 Januari 2021   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jika ditinjau dari pengertiannya, arti kata Bioteknologi berasal dari kata Bios yang artinya hidup; Teuchos yang artinya alat dan; Logos yang artinya ilmu. Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari bioteknologi ialah penggunaan organisme atau sistem yang hidup untuk memecahkan suaatu masalah hingga dapat menghasilkan produk yang berguna.

Bioteknologi sebenarnya telah dikenal sejak ribuan tahun lalu dalam bentuk, antara lain produk fermentasi. Bioteknologi dianggap berbeda dari metode seleksi tradisional karena bioteknologi memungkinkan transfer ciri-ciri organisme yang secara alamiah tidak mungkin terjadi secara alamiah.

Berdasarkan hasil bioteknologi yang telah diproduksi di Indonesia dapat disimpulkan bahwa produk biokteknologi ini merupakan varietas unggul lokal yang memiliki banyak manfaat yang mempengaruhi masyarakat baik dari segi kesehatan, lingkungan, dan juga ekonomi masyarakat. Terlebih lagi saat ini kita sudah memasuki revolusi industri 4.0 dimana teknologi semakin berkembang seiring dengan berjalan nya waktu.

Namun, meskipun belum tercipta sempurna perubahan revolusi industri 4.0 perkembangan sudah berevolusi mengarah Society 5.0. yang digadang akan lebih menuntaskan permasalahan sosial dan ekonomi yang berbasis teknologi.

Untuk itu pada era Society 5.0 ini di bidang pertanian sendiri diharapkan dapat menghadirkan program pertanian pintar (smart farming). Di program ini para petani berfikir secara inovatif, kreatif dan kritis mengenai pertanian, agar dapat mendorong kemajuan ekonomi.   

Maka dari itu, pertanian di Indonesia seharusnya sudah mampu dan harus berkembang menuju pertanian modern terutama dalam bidang bioteknologi. Di Indonesia sendiri beberapa produk bioteknologi sudah dikembangkan dan memiliki hasil produk yang cukup baik contohnya seperti produk tanaman GMO yaitu Jagung manis. Dimana Jagung manis yang kita konsumsi saat ini merupakan jagung hasil rekayasa genetika.

Pada jagung manis gula yang terkandung direkayasa untuk tidak diubah menjadi pati sehingga tetap manis dan berair. Namun, keterlambatan perkembangan bioteknologi di Indonesia menyebabkan produk-produk bioteknologi kurang diminati di Indonesia sendiri. Selain itu, kurangngya fasilitas dan bahan-bahan yang masih harus diimpor juga menjadi alasan tersendatnya bioteknologi di Indonesia

Maka peran yang harus dipersiapkan untuk seorang perencana ialah dengan mendukung penuh pembangunan berkelanjutan yang dapat menjadi peluang mengembangkan bioteknologi di Indonesia.

Selain itu menyediakan beberapa program yang dapat meningkatkan produksi bioteknologi dengan cara berkerjasama dengan ahli lingkungan dan pertanian untuk menyediakan penyuluhan dan pembelajaran mengenai bioteknologi, dengan harapan agar dapat memotivasi masyarakat dan menekan terjadinya perluasan lahan pertanian yang cukup besar tiap tahunnya.

Hal yang paling terpenting harus dihadapi oleh para perencana adalah dengan penyediaan fasilitas dan teknologi yang menunjang produksi bioteknologi di Indonesia. Sangat disayangkan apabila peluang bioteknologi di Indonesia kedepan nya masih tidak dimanfaatkan dengan baik. 

Selain menjadi pemenuh kebutuhan pangan di Indonesia, produk bioteknologi juga akan membantu petani dalam mengefisiensikan hasil tanaman dan juga akan berpengaruh pada ekonomi petani di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline