Lihat ke Halaman Asli

Tasya Altamyra Fauzia

Warga negara Indonesia

Belajar Online Jadi Cobaan

Diperbarui: 29 Juni 2020   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara tentang virus yang sedang merebak di seluruh dunia ini kita tidak bisa hanya membicarakan kesehatan namun juga aspek lain yang mendapatkan dampaknya, seperti pendidikan. 

Belakangan ini ramai diperbincangkan mengenai perpanjang masa belajar online, penerimaan siswa baru secara online dan lain hal yang bersangkutan dengan sekolah yang dilakukan secara online juga.

Hal pertama yang dibahas adalah daring atau belajar secara online, kita tentu perlu beradaptasi atas dampak dari adanya virus ini. Seperti pada surat edaran Kemendikbud dalam surat edaran (SE) No.4 tahun 2020 dimana disebutkan kesehatan para siswa, guru dan seluruh warga sekolah perlu diprioritaskan, maka dari itu pembelajaran online diperpanjang kembali.

Dalam pembelajaran online ini guru dan orangtua perlu bekerjasama dengan baik, karena bimbingan keduanya sangat diperlukan anak agar mengerti dan dapat terbiasa belajar dengan situasi darurat seperti ini. 

Mungkin memang banyak kendala yang ditemukan seperti daerah yang kesulitan masalah jaringan, kuota untuk belajar, pendampingan dan rentannya salah paham jika melalui media meeting online.

Menyangkut juga pada ujian nasional yang seharusnya diselenggarakan pada awal bulan april pun ditiadakan. Ujian Nasional memang sudah diwacanakan akan ditiadakan pada 2021 mendatang, namun karena masa darurat ini akhirnya Ujian Nasional tahun 2020 pun dibatalkan.

Dengan ditiadakannya Ujian Nasional 2020 maka dalam kelulusan dan penerimaan UN tidak dijadikan sebagai salah satu syarat. Dalam hal ini pada akhirnya kebanyakan sekolah melakukan seleksi melalui hasil belajar siswa yang ada dalam raport.

Tidak sedikit kita temui keluhan-keluhan yang dituliskan diberbagai media sosial, baik dari orangtua siswa ataupun mahasiswa. Hal ini sudah menjadi konsekuensi karena tidak terbiasanya kita dalam menggunakan media online untuk pembelajaran. 

Namun dalam situasi darurat ini kita perlu menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan baru seperti belajar online yang sudah berjalan beberapa bulan ini. 

Sedikit banyaknya kendala memang pasti ditemukan, tetapi sepertinya jika sudah terbiasa akan bisa. Selain jadi terbiasa, pembelajaran online ini juga menjadi pengalaman untuk anak-anak, mahasiswa maupun pengajar.

Sekiranya semua hal memang perlu penyesuaian termasuk juga dalam dunia pendidikan. Meski dalam keadaan darurat ini kita tetap perlu memaksimalkannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline