Lihat ke Halaman Asli

Tasya Alivia

communications student

Memaknai Kegiatan Bulan Ramadhan di Masjid At-Tauhid, Demangan Kidul, Yogyakarta

Diperbarui: 7 April 2023   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Meriahnya ramadhan tahun ini mungkin tak dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat muslim. Sama halnya dengan para mahasiswa rantau ini. Berbekal dengan terus menguatkan hati dan pikiran untuk tetap menjalani ramadhan hingga tuntas meski jauh dari rumah tercinta.

Saat maraknya orang-orang rantau sedang bersiap untuk pulang ke kampung halaman, tapi bagi mahasiswa yang masih harus menjalani perkuliahan masih belum bisa bersiap untuk mudik. Hal ini terjadi ke sebagian jamaah sholat di masjid at-Tauhid, karena sebagian jamaahnya itu adalah mahasiswa. Pastinya, hal ini membuat banyaknya mahasiswa yang harus mengubur rindunya dalam-dalam.

Masjid at-Tauhid ini, khusus bulan puasa membuat program-program khusus ramadhan, seperti kajian sore sekaligus buka puasa bersama, lalu shalat teraweh bersama, tadarus, hingga kultum. Melihat banyaknya muda-Mudi yang datang dengan antusiasnya, mengartikan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus masjid at-Tauhid ini tergolong sukses. Karena, hingga saat ini, hari ke-16 ramadhan tahun 1444 H, masjid at-Tauhid masih membagikan sekitar 200 takjil per hari ini.

Lantas, apakah dengan mengikuti kegiatan ini mampu sedikit mengobati kerinduan para mahasiswa kepada keluarga yang ada di rumah mereka?

"Karena ini pertama kalinya saya menjalani puasa di tanah rantau, jadi kesedihan tetap terasa, karena saya rasa tidak ada yang bisa menggantikan kehangatan suasana rumah ketika bulan ramadhan. Tapi, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan dari masjid At-Tauhid ini, sedikit mengisi kekosongan di hari-hari yang penuh berkah ini, karena memang yang kebanyakan mengunjungi masjid adalah kalangan mahasiswa, jadi rasanya tidak sendiri" ucap seorang mahasiswa asal Karawang. Meskipun masih berada di pulau yang sama, akan tetapi karena masih ada jadwal kuliah yang harus diikuti tiap harinya membuatnya belum bisa berkumpul dengan keluarganya di bulan ramadhan ini.

Lebih dari itu, untuk ukuran mahasiswa baru juga pastinya merasakan hari-hari yang berat karena untuk pertama kalinya tinggal jauh dari rumah di saat orang-orang lain bisa saling merangkul dalam kehangatan bulan ramadhan ini.

Selain itu, mahasiswa atau mahasiswi yang berasal dari luar pulau Jawa juga pastinya tak kalah merasa berat saat mudik hari raya pun mereka tidak berkesempatan untuk pulang ke kampung halaman.

"Dengan adanya kegiatan ini, setidaknya sedikit mengobati kerinduan akan rumah apalagi saat bulan ramadhan  yang biasanya ramai bersama keluarga sekarang dijalani sendiri, tapi dari adanya kegiatan-kegiatan dari masjid at-tauhid dapat mengusir sepi yang dirasakan. Apalagi buat anak-anak rantau yang mungkin belum bisa pulang ke kampung halaman dapat menjadi pengganti kehangatan bersama keluarga di rumah. Walaupun sebenarnya tidak merayakan hari raya bersama keluarga seperti terdengar lebih berat" ini merupakan pernyataan yang keluar dari seorang mahasiswi asal Papua, begitu jauhnya dia dari keluarganya.

Dok.pribadi

Beberapa dari mahasiswa atau mahasiswi mungkin hanya terhalang karena jadwal perkuliahan, tapi bagi yang terlalu menyayangkan tiket mudik untuk hari cuti yang bisa dibilang sangat pendek mereka lebih memilih untuk bertahan di tanah rantau ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline