Lihat ke Halaman Asli

Tasya Alivia

communications student

Arts Bisa Menyembuhkan Mental Illness?!

Diperbarui: 14 Februari 2023   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Saat kata Arts hadir dalam benak kalian, apa yang pertama kali kalian pikirkan? Lukisan? Hampir semua orang menjawab demikian. Akan tetapi, dunia arts atau seni tidak hanya sebatas kegiatan melukis saja. Oxford Language memberikan pernyataan atas definisi art sebagai:

"the expression or application of human creative skill and imagination, typically in a visual form such as painting or sculpture, producing works to be appreciated primarily for their beauty or emotional power"

"ekspresi atau penerapan keterampilan dan imajinasi kreatif manusia, biasanya dalam bentuk visual seperti lukisan atau pahatan, menghasilkan karya untuk diapresiasi terutama karena keindahan atau kekuatan emosionalnya"

Lantas, apakah dari definisi di atas dapat ditemukan suatu hal  yang dapat menghubungkan art dengan kesehatan mental?

Isu mental health yang kian mencuat saat ini selalu tersorot sehingga membuat manusia sangat sensitif akan isu ini. Studi menyatakan bahwa orang  yang memiliki isu mental health dalam dirinya, seperti depresi dan lainnya, hal tersebut berdampak pada suasana batin seseorang yang terus menerus tertekan, kesedihan yang berlarut, kehilangan semangat untuk menjalankan aktivitas, dan akhirnya berimbas pada menurunkan kualitas hidup individu tersebut.

Nah, perkembangan zaman yang kian maju, dan tentunya kebutuhan akan kesehatan mental juga manjadi beragam, membuat berbagai macam terapi modern, salah satunya Art Therapy. Studi menyatakan bahwa Art  Therapy atau terapi seni mampu menjangkau memori serta menyembuhkan trauma yang dialami seseorang.

Art Therapy sendiri tidak terbatas hanya dengan melukis dan menggambar saja, akan tetapi hampir semua jenis kegiatan dalam kesenian seperti bermain drama atau teaterikal, bermain musik, menari hingga menulis. British Association of Art Therapist menjelaskan bahwa dari berbagai jenis kegiatan kesenian tersebut, memang gambar dan lukisan menjadi salah satu yang paling berpengaruh terhadap proses terapeutik dalam spesialis psikiatri dan psikologis. Melukis memang memiliki karakteristik sebagai upaya yang secara alami digunakan untuk mengkomunikasikan hal yang tidak dapat disampaikan secara langsung oleh seseorang.

Akan tetapi, harus selalu diingat saat mulai menyadari adanya kesehatan mental yang terganggu dalam diri, akan lebih baik jika berkunjung kepada orang profesional seperti psikolog. Karena gangguan mental yang tidak kunjung ditangani akan berdampak lebih buruk lagi terhadap diri seseorang yang mengalaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline