Lihat ke Halaman Asli

Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Kendaraan Listrik di Indonesia

Diperbarui: 22 Juni 2024   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini Indonesia sedang berupaya untuk mengurangi pencemaran udara. Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara dengan penghasil polusi terbanyak di dunia. Pranita, E. (2022) menyatakan bahwa ''Laporan terbaru Kualitas Udara Dunia IQAir 2021 menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-17 sebagai negara paling berpolusi di dunia. Negara paling berpolusi ini adalah negara-negara dengan konsentrasi PM2,5". Dari fakta tersebut menyebabkan kendaraan  listrik menjadi cukup populer dikalangan masyarakat. Terlepas dari itu, segala hal pasti memiliki dampak positif dan negatif. Adapun dampak positifnya sebagai berikut:

  1. Mengurangi pencemaran udara: kendaraan listrik didesain untuk mengurangi pencemaran udara. Dengan memanfaatkan listrik sebagai pengganti bahan bakar minyak. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
  2. Menghemat energi: Karena memanfaatkan energi listrik, maka lebih efisien dibandingkan mesin bensin ataupun diesel. Berarti bahwa kendaraan listrik dapat menempuh jarak yang lebih jauh dengan energi yang lebih ramah lingkungan.
  3. Mengurangi pencemaran suara: Mesin kendaraan listrik umunya tidak memiliki mesin. Kendaraan listrik memiliki sistem motor yang mendapat tenaga dari baterai, sehingga hampir tidak memiliki suara sama sekali.

Selain dampat positif, penggunaan kendaraan listrik juga memiliki beberapa dampak negatif antara lainnya sebagai berikut:

  1. Harga kendaraan yang cenderung lebih mahal: Karena menggunakan baterai lithium-ion yang cenderung dijual dengan harga mahal. Selain itu, kapasitas daya listrik yang tinggi juga berpengaruh terhadap biaya listrik  yang lebih mahal.
  2. Ketersediaan infrastruktur yang terbatas: untuk saat ini Indonesia belum mampu menyediakan tempat pengisian daya dengan jumlah yang mencukupi. Hal ini dapat menyulitkan pengguna kerdaraan listrik untuk melakukan pengisian daya di luar kota.
  3. Dampak lingkungan dari produksi baterai: baterai kendaraan listrik mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan, bila tidak diproduksi dan didaur ulang dengan cara yang baik dan benar.

Dapat disimpulkan bahwa, penggunaan kendaraan listrik memilikii banya manfaat bagi negara maupun masyarakat Indonesia. Maka dari itu pemerintah dan pihak industri perlu bekerja sama untuk membuat kendaraan listrik yang dari segi harga lebih terjangkau mudah diakses dan diproduksi dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Salah satu merek mobil listrik terkenal di Indonesia adalah Wuling. Mobil Wuling pernah dipakai ketika forum KTT G20 pada tahun 2022 yang digelar di Bali. Hal itu merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengenalkan dan mengajak masyarakat unutk menggunakan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline