Lihat ke Halaman Asli

Tasri Jatnika

Dosen, Pengajar Gambar, dan Perekam Grafis (Graphic Recorder)

Darurat Asap, Darurat Moral

Diperbarui: 27 Oktober 2015   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepuluh tahun yang lalu , keluarga saya ditawari oleh salah satu kolega untuk menanam modal di industri kelapa sawit. Tawaran yang diberikan cukup tidak memberatkan, kami ditawarkan menyicil lahan kelapa sawit siap tanam dengan melakukan pencicilan investasi setiap bulannya dengan jarak waktu sekitar 5-7 tahun.  Setiap sekian hektar , para investor akan membayar sekian rupiah untuk perawatan dan pengembangan kebun.

Setelah beberapa lama investasi tersebut akan menjadi sebuah ladang yang akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit, bahkan beberapa investor menjadikan investasi kebun sawit sebagai tulang punggung bisnisnya, artinya seluruh modal dipertaruhkan di kelapa sawit ini.

Artinya, sangat wajar bencana asap ada dan semakin besar, karena kebutuhan hasrat para pemodal yang kian meraksasa dan menggurita, butuh sebuah eksekusi masif yang menjadikan kebun sawit menjadi semakin luas dan semakin besar memberikan keuntungan.

Ada tiga produk di pasar barang dunia yang sangat mendasar, yaitu minyak mentah, kelapa sawit dan emas, ketiga produk tersebut tulang punggung dari industri hulu dan behan bakar korporasi dalam membangun pundi - pundi keuntungannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline