Lihat ke Halaman Asli

Tashdieq Ulil Amri

Universitas Al Azhar

Puisi | Aksara Delusif

Diperbarui: 12 Mei 2019   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto. Dokumen Pribadi

Resah bertumpuk asah
Menari nari dalam susunan aksara
Desah dedaunan melirik rasa,
Rasa yang terjebak dalam lingkaran kisah

Sejenak, waktu berhenti berdetak
Kepala berotasi mengulang hari
Bergerak sebagai mesin tersibuk di dunia
Mendadak berhenti di satu lintasan

Hari saat senar kau kawinkan
dengan badan biola, berkasih
di atas gemulai Tanganmu yang terayun melahirkan instrumen terbaik

Dengan nikmat,
ku jiwai setiap kata terlintas di badan bibirmu,
Namun Huruf itu berubah menjadi mantra mantra
meninggalkanku terombang ambing di atas tampi

Kata pengikat ikatan suci, ajakan
Bergandengan meninggalkan keterasingan
Bersama menanggalkan kata masing masing
Menjadi sebuah kata bermakna Kita

Kairo, 10 Mei 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline