Lihat ke Halaman Asli

Tasfiyaaz

تصفية الزكى

Eksistensi Media sebagai Difusi Pengetahuan bagi Masyarakat dalam Upaya Meminimalisir Tingkat Penyebaran Mata Rantai Virus Corona

Diperbarui: 21 Mei 2021   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstrak

Artikel penelitian ini ditulis guna mengetahui efektifitas dan seberapa besar pengaruh intervensi media dalam mengurangi penyebaran mata rantai virus Corona (Covid-19). 

Lebih lanjut, artikel ini turut mengidentifikasi bagaimana media mengedukasi masyarakat sehingga tercipta sebuah kesadaran dalam diri mereka tentang bagaimana usaha penanganan serta pencegahan Covid-19. 

Sumber data dari artikel ini berasal dari buku dan beberapa jurnal yang terkait dengan materi penelitian. Hasil dari artikel ini menjelaskan bahwa media dianggap sebagai entitas yang mampu mengurangi penyebaran virus Corona, terdapat beberapa hal yang dilakukan oleh media sosial seperti menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat, memberi arahan pada masyarakat ke beberapa situs web yang terpercaya dalam memberi informasi terkait Covid-19, membuat beberapa iklan tentang berbagai hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19, memposting informasi baik berupa foto, audio, maupun video yang berkaitan dengan Covid-19, serta memberi dukungan pada masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi seperti sekarang. 

Dalam hal ini, tentu terlihat jelas bahwa media sosial seolah bertindak sebagai guru yang selalu mendukung, memberi arahan, dan juga mentransformasi pola pikir masyarakat sehingga lebih bijak dalam menghadapi berbagai perubahan sosial yang terjadi.

Pendahuluan

Corona (Covid-19) merupakan jenis penyakit menular yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Virus ini mulai menyebar ke wilayah Indonesia sekitar awal maret tahun 2020. Salah satu ciri individu yang terjangkit virus ini adalah mereka akan mengalami gangguan pada sistem pernapasan. 

Hal lain yang perlu diketahui bahwasanya penularan virus ini tidak memandang usia, virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, balita, remaja, dewasa, dan juga lansia. Yang demikian ini terlihat dari banyaknya jumlah kasus terinfeksi Covid-19 yang mengenai mereka semua. Namun, beberapa orang dari kalangan medis menyatakan bahwa para lansia lebih rentan untuk terinfeksi virus ini, hal ini dikarenakan lemahnya sistem kekebalan tubuh mereka.

Merebaknya virus Corona ini menjadi suatu hal yang krusial bagi masyarakat, sebagian besar dari mereka merasa ketakutan tanpa pernah berfikir bagaimana cara tepat yang harus dilakukan agar bisa menemukan sebuah solusi. Melihat hal ini pemerintah merasa perlu melakukan aksi yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat. 

Begitu mudahnya proses penyebaran virus Covid-19 telah membuat masyarakat harus melakukan isolasi dan berdiam diri di rumah masing-masing, dan hal inilah yang menjadi pertimbangan pemerintah bahwa mereka harus melakukan edukasi terhadap masyarakat melalui media sosial, yang demikian ini dilakukan karena media sosial dianggap sebagai suatu hal yang mudah diakses oleh masyarakat kapanpun dan dimanapun mereka berada. 

Kekuatan media ini dapat terlihat jelas dari jumlah individu yang dapat dijangkau, media sosial ini nantinya dapat memberikan pengaruh baik bagi individu maupun komunitas yang ikut serta mendukung lingkungan dan individu sehingga diperlukan untuk mempertahankan kebiasaan atas perubahan perilaku untuk sadar kesehatan (Sampurno, 2020).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline