Sejumlah sejarah menyatakan bahwasannya permulaan warna merah putih pada bendera Indonesia terinspirasi oleh kerajaan Majapahit yang mana pada kala itu kerajaan tersebut menggunakan warna merah putih sebagai simbol negara dalam bentuk strip atau garis-garis yang berjumlah sembilan garis.
Sementara itu, permulaan pemilihan warna merah dan putih pada bendera Indonesia juga dikaitkan dengan mitologi Austronesia. Merah berarti tanah dan putih adalah langit.
Kain dengan ukuran 200300 cm atau 2x3 m, pertama kali dijahit oleh istri dari Ir. Soekarno, Ibu Fatmawati dan dikibarkan untuk pertama kali pada tanggal 17 Agustus oleh Suhud dan Latief tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Semenjak itu bendera merah putih menjadi benda sakral yang memiliki makna mendalam bagi warga negara Indonesia. Setelah prosesi pengibaran untuk pertama kalinya bendera dipindahkan ke Yogyakarya sekaligus dengan pemindahan ibukota oleh Soekarno dan Bendera berkibar di Gedung Agung atau istana Yogyakarta.
Rencana pemindahan ibukota tersebut dengan tujuan menghindari kekacauan yang didalangi Belanda di Jakarta, berdasarkan hasil rapat yang dilakukan dengan singkat.
Sementara itu, Yogyakarta di Tahun 1948, kembali diserang Belanda dan khawatir bendera merah putih disita oleh sekutu akhirnya jahitan pada kain itu dibelah menjadi dua. Dan disimpan oleh pemuda bangsa pada saat itu.
Setelah itu Soekarno kembali menerima belahan kain yang telah dijahit oleh Hasan Mutahir, pada tahun 1949 setelah bebas dari pengasingan Bangka oleh Belanda.
Selaras dengan mitologi dan inspirasi kerajaan Majapahit. Warna merah putih bermakna keberanian dan kesucian. Hingga kedua warna yang ada pada saka merah putih memiliki makna yang luar biasa bagi warga negara Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H