Apa yang akan ditulis Kartini kepada sahabatnya Stella Zeehandelaar jika beliau lahir pada abad ini, mungkin bukan surat yang diantar dengan kapal laut dan memakan waktu berbulan bulan, tapi mungkin sudah berupa email. Coba kita bayangkan, andai pada jaman RA Kartini sudah ada yang namanya blog, forum maupun social media lainnya seperti facebook pasti hasilnya bukan saja 'Habis Gelap Terbitlah Terang.' bisa jadi sehabis ngeblog,trus kena somasi-maka terciptalah semboyan ,"Habis ngeblog TErbitlah somasi" atau "Habis disomasi,Terkumpulah koin" hidup Prita Kartini!. Walau kiranya mengenakan rok mini dan tang top globalisasi , beliau tetap saja bijak : "Kami memohon diusahakan pengajaran anak perempuan. Bukan karena kami menginginkan anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki. Tapi, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya; menjadi ibu, pendidik manusia"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H