TERPAKU DI BUKIT TATANGGO
Sepuluh menit jarak tempuhnya
dari Kota Namlea
Ku daki dan ku bilang ada 158 jumlah anak tangga
Sebagaimana 158 bulan lalu aku berkata tentang kita berdua saja
Tiba di puncak sejauh mata memandang aku terpana
Luas terbentang alam begitu mempesona
Se elok gadis remaja berkerudung putih jingga
Parasnya cantik, gemulai enak dipandang mata
Karenanya aku berdiri di atas bumi Pattimura
Bukit yang berdiri tegak disebuah pulau dimana lebih dari dua belas ribu tahanan politik terasingkan
Terbuang sejak tahun 1969 karena ego dan kepentingan penguasa
Di atas bukit berderet-deret terbentang cakrawala
Ku petik daun kayu putih selembar saja
Aku cium wanginya hingga merasuk ke dada
Seperti mencium wangi bidadari yang tak kembali bertahun-tahun lamanya
Kupetik lagi selembar daun kayu putih di sana
Masuklah ke dalam saku celana jeans nevada warna biru tua
Sebagai bukti aku pernah berdiri di atas bukit Namlea
Bukit Tatanggo namanya
Bukit di Kabupaten Buru, lebih dari seratus enam puluh ribu jumlah penduduknya.
Di atas bukit nampak mendung mulai menyapa
Mengisyaratkan kaki agar melangkah pergi
Tak baik disini terlalu lama
Kan berganti insan menikmatinya
Wahai bukit yang menjulang tak begitu tinggi
Saat hendak melangkah pergi
Kaki terpaku di sini seperti ada sesuatu yang hadirnya kunanti
Enggan menuruni anak tangga
Dua kaki masih terpaku
Begitu kuat seperti membatu
Di puncak Bukit Tatanggo