Lihat ke Halaman Asli

Berteman Itu Seperti Minum Kopi

Diperbarui: 30 Oktober 2016   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pertemanan . Sumber : https://www.merdeka.com

Berteman itu seperti minum kopi. Manisnya pertemanan dibaratkan dengan gula dan pahitnya pertemanan diibaratkan kopinya. Setiap pertemanan pasti ada manis dan pahitnya ada senang dan sedihnya yang tidak mungkin terpisahkan. Rasa manis dan pahit itulah yang menjadikan pertemanan begitu lezat seperti secangkir kopi. Setidaknya ada Tiga tipe pertemanan diantaranya :

1.Teman Main

Teman main sangat asyik karena memiliki hobi dan kesukaan yang sama. Teman ini sangat seru untuk diajak bermain. Teman ini tidak kaku, luwes, suka becanda, dan asyik diajak ngobrol

2. Teman Kerja

Teman yang sangat bisa diandalkan ketika menjadi rekan kerja. Teman yang suka bekerja, pintar, rajin dan penuh tanggung jawab. Sangat kaku, serius dan workaholic

3.Teman Ibadah

Jenis teman yang terakhir ini sangat spesial, cenderung kaku dan tidak workaholic.Teman ini lepas dari hingar bingar dunia dan hedonisme. Teman ini cenderungselalu mengajak pada kebaikan dan Ibadah

Tidak semua orang bisa menjadi ketiga jenis teman tersebut. Sangat jarang sekali orang yang bisa diajak dan dijadikan teman main, kerja dan ibadah. Kadang teman main cenderung susah diajak menjadi teman kerja karena kebiasaanya yang lebih suka santai dan bersenang-senang daripada belajar dan bekerja. Begitu juga teman ibadah yang lebih suka bersikap zuhud dan alim dari pada sering hidup berfoya-foya. Adapaun teman kerja cenderung kaku sehingga mungkin tidak asyik untuk diajak bermain.

Namun setidak kita harus bisa mencari dua dari tiga karakter tersebut pada diri seorang teman untuk bisa dijadikan SAHABAT. Seorang Teman yang asyik diajak bekerja dan bermain, teman yang asyik diajak bekerja dan ibadah, atau teman yang asyik diajak bermain dan ibadah. Lebih bagus lagi jika teman kita asyik diajak bekerja, bermain dan beribadah.

Lalu apa yang harus kita lakukan jika kita mendapati  hanya satu karakter pada diri seorang teman kita ?

Jika hanya ada satu karakter pada seorang teman kita contohnya teman yang suka bermain maka cukup jadikan teman tersebut hanya sekedar teman tidak kurang dan tidak lebih. Ingatlah kita masih memiliki kehidupan yang harus dijalankan, mengahabiskan hidup hanya sekedar bersenang-senang dan berfoya-foya akan menjerumuskan kita pada jurang kehancuran. Batasi pertemananmu agar tidak ikut kedalam kebiasaannya namun tetap jaga komunikasi lebih bagus lagi jika temanmu mau berubah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline