Lihat ke Halaman Asli

Terakhir untuk Selamanya

Diperbarui: 30 Juni 2018   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semilir angin kunikmati bersamamu di tempat ini. Kita berdua menikmati indahnya alam ini sambil bernyanyi bersamamu. Bahagia dan sukacita, itulah yang aku rasakan. Kita bercerita tentang masa depan dan merancang bagaimana masa depan kita bersama.  

Tidakkah engkau tahu bagaimana rasanya bahagia berada di sampingmu. Rasa cintaku yang begitu dalam tidak menyurutkan hasratku untuk tetap setia menemanimu dalam suka maupun duka. 

Bersamamu kita dapat melakukan berbagai kegiatan yang saling membangun. Kita memang dikodratkan untuk bersatu. Kelemahanmu menjadi kelebihanku dan kelemahanku menjadi kelebihanmu. Kita saing melengkapi dalam berbagai situasi. Di saat aku tidak mampu, engkau selalu ada disampingku, menemaniku tanpa ada rasa bosan dan letih. 

Selalu memotivasi dan mendukungku dalam setiap kegiatanku. Tidak pernah aku mendengarkan keluhanmu tentang banyaknya kekuranganku. Saat ini, kamupun menghiburku dengan lagu-lagu yang indah.

Saat itu kamu menerima panggilan kerja dari kantor dan akan ditugaskan ke luar kota. Disatu sisi kamu bahagia dan disisi lain jarak harus memisahkan kita. Jakarta dan Kalimantan.

Yank...saya ditugaskan dari kantor dan ditempatkan di Kalimantan. Kemungkinan besar dalam minggu ini saya akan berangkat ke Kalimantan. Menurutmu bagaimana, kata Randi.

Yanti: Tidak apa-apa, mas berangkat saja.

Rande: Kamu tidak keberatan saya tinggal? Atau kamu senang, agar kamu bisa selingkuh

Yanti: Husshhh, kok bicaranya ngawur mas. Saya kan sayang sama mas, aku tidak mungkin selingkuh

Rande: Benar yah... yank

Yanti: Iya kang mas gantengku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline