Lihat ke Halaman Asli

Puisi | 1974

Diperbarui: 5 Mei 2019   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : 1974

Temaram tertatih ke puncak
Raung roda berputar lalu-lalang
Menuju asa
Menuju kedepan

Temaram bersanding
Merekat semakin erat
Menerawang awan berjalan
Setia menuju tujuan

Simpuhku menuntun jari
Simpuhku mengatur bait-bait kosong
Simpuhku tak beranjak
Simpuhku terus berlalu

Satu, dua ... seratus ... Dua ratus ...
Roda-roda berlalu
Bangku usang tanpa teriakan
Menunggu awan sampai tujuan

Seribu sembilan ratus tujuh puluh empat
Roda-roda itu tercatat
Angin temaram berbau keringat
Semakin nampak awan mendekat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline