Lihat ke Halaman Asli

Perdanaku Indosat Laku Rp 200.000,-

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13547971661776644410

[caption id="attachment_227934" align="aligncenter" width="495" caption="3gplusindosat | kompasiana.com"][/caption] SUTARNO. Ini adalah pengalaman dalam hidupku, tepatnya di tahun 2000. Inilah awal munculnya alat komunikasi atau handphone muncul di dunia industri komunikasi nusantara. Seiring dengan munculnya alat komunikasi itu, saya berusaha untuk mengikuti perkembangan jaman.Pada awalnya memiliki Hp merupakan hal yang luar biasa, karena Hp dipandang bukan barang biasa di eranya. Awal pertama kali saya membeli alat komunikasi tersebut seharga Rp. 1.250.000,- dan saya membeli PERDANA INDOSAT dengan harga Rp. 600.000,- sehingga total Rp. 1.850.000,-. Mengapa saat itu saya memilih Indosat ? Walaupun sinyal Indosat saat itu belum menyeluruh ke pelosok nusantara, tetapi Indosat saat itu merajai jika dibandingkan dengan operator yang lain. Oleh sebab itulah cinta pertama saya saat itu jatuh di Indosat. Setelah saya membelinya, pada akhirnya beberapa permasalahan muncul dikemudian hari. Salah satunya adalah untuk membeli pulsa isi ulang. Penjual pulsa saat itu masih sangat jarang. Jika saya membeli pulsa, maka saya harus pergi ke kota kabupaten yang berjarak 20 Km. dan itupun saat itu baru ada beberapa penjual pulsa. Berikutnya, untuk membeli pulsa itupun tidak seperti halnya saat itu. Saat itu semua pulsa isi ulang berupa pulsa gesek (belum ada pulsa elektrik). Selain hal itu, pulsa isi ulang tersebut dengan harga kelipatan Rp. 100.000,- dengan masa aktif 1 bulan. Seiring berjalannya waktu, permasalahan berikutnya adalah Hp saya hanya bisa aktif di kantor saja, karena di rumah belum ada sinyal dari operator apapun. Sejalan dengan hal itu, 1 tahun kemudian di dekat rumah saya dibangun BTS operator selain Indosat, akhirnya dengan terpaksa saya harus merelakannya. Saat itulah pengalaman dalam hidup saya, saya menjual kartu perdana saya yang pertama kali saya beli tersebut seharga Rp. 200.000,- lumayan tinggi khan ? Sebagai perbandingan, saat itu untuk merk lain berkisar hanya Rp. 50.000,-.  Memang pada jamannya hal yang biasa jual beli perdana bekas. Bagaimana dengan saudara, pernahkah hal itu terjadi ? Satu tahun kemudian, dalam rangka memperluas jaringan Indosat akhirnya sampai juga BTS nya di belakang rumah saya. Dengan senang hati akhirnya saya kembali ke cinta lama saya, kembali ke Indosat sampai sekarang. Selain pengalaman tersebut, Indosat sangat membantu saya dalam menyelesainya studi saya. Tepatnya saat yang menempuh jenjang S2 tahun 2007. Pada awalnya saya harus selalu pergi ke warnet untuk mencari referensi-referensi tugas yang harus saya kerjakan. Ternyata hal ini saya rasakan sangat boros dan menyita waktu. Oleh sebab itulah saya mencari berbagai informasi layanan internet dari Indosat. Akhirnya atas bantuan Maha Guru saya Google, saya direkomendasikan untuk menggunakan layanan internet dari Indosat. Dengan menggunakan layanan internet tersebut, saya cukup duduk di rumah untuk mengakses berbagai informasi yang saya butuhkan tanpa harus meluangkan waktu secara khusus. Akhirnya dengan bantuan internet Indosat tersebut, S2 saya dapat saya selesaikan dengan cepat dan hanya saya tempuh 1,5 tahun. Dan saya termasuk yang tercepat jika dibandingkan dengan teman-teman seangkatan saya. Dengan berbagai pengalaman saya dan peningkatan layanan yang diberikan Indosat tersebut, sampai saat ini khususnya jika di rumah saya selalu setia dengan cinta saya yang pertama. Apalagi saat ini dengan adanya Indosat Super 3Gplus yang semakin memudahkan pengguna konsumen untuk berlari cepat, bagaimana pengalaman saudara ? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Salam | Blog Pribadi | Facebook | Twitter -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline