Lihat ke Halaman Asli

Mewaspadai "Hantu" Eskalator

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1342611604978418166

[caption id="attachment_201331" align="aligncenter" width="680" caption="Eskalator MTC Makasar | metrotvnews.com"][/caption] SUTARNO. Kemarin 17/07/12 jika kita melihat tayangan wide shot di salah satu stasiun TV nasional, mungkin saudara akan miris sekaligus prihatin. Bagaimana kita tidak miris, ketika kita berulang kali mendengar kecelakaan yang melibatkan escalator dan yang menjadi korban selalu anak-anak.Kejadian ini terjadi, senin, 16 Juli 2012 sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Mendadak pengunjung Mall Makasar Trade Center (MTS) Sulawesi Selatan dikejutkan oleh suara histeris anak dan orang-orang disekelilingnya. Ternyata kaki anak tersebut (yang berumur sekitar 2 tahun ini) ternyata terjepit oleh tangga escalator. Beruntung, para pengunjung akhirnya membantu evakuasi anak tersebut, yang belakangan diketahui namanya Anugrah. Walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 20 menit akhirnya Anugerah dapat dibebaskan dari himpitan escalator. Untungnya tidak terjadi kecelakaan yang fatal. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Anugerah dilarikan ke rumah sakit terdekat dan pihak perusahaan bertanggungjawab penuh atas kejadian ini. Kecelakaan ini sendiri terjadi ketika korban bersama ibunya akan naik ke lantai 4 pusat perelajaan tersebut dengan menaiki tangga escalator. Sesampainya di lantai 3, Anugerah tiba-tiba menangis histeris. Sontak saja para pengunjung mengalihkan pandangan ke sumber suara dan mendekat ketika melihat korban terhimpit escalator tersebut. Melihat kejadian ini, mungkin banyak hal yang kita pikirkan. Bagi korban, eskalator merupakan hantu yang menakutkan. Tetapi bukan berarti kita harus takut, jika kita semua (Pengguna dan pengelola) mampu menggunakan dengan bijak, hal itu bukan menjadi masalah. Oleh sebab itulah jika kita mencari yang salah, maka tidak akan pernah berujung permasalahan ini, dan akan selalu muncul kembali Anugerah-Anugerah lain yang menjadi korban. [caption id="attachment_201332" align="aligncenter" width="340" caption="Anugerah pada saat dirawat | metrotvnews.com"]

134261176180203056

[/caption] Pengelola Pengelola semestinya mampu bertindak bijaksana. Kebijakan mutu yang dicanangkan perusahaan mestinya perlu ditinjau ulang guna memberikan kepuasan pelanggan. Dari sudut kepuasan pelanggan, pengunjung adalah raja yang perlu kita berikan pelayanan yang terbaik. Oleh sebab itulah sudah semestinya, semua hal yang berbau teknis diperlukan petunjuk penggunaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Misalkan pengelola perlu memberikan petunjuk tentang penggunaan escalator / lift yang benar, petunjuk tentang tegangan tinggi, petunjuk jalan, petunjuk parker ataupun peringatan-peringatan yang lain. Karena pada dasarnya peralatan dikembangkan untuk membantu, bukan untuk menyusahkan pengguna. Pelanggan / Pengunjung Begitu juga dengan pengunjung, kita harus mampu menempatkan diri dan memposisikan pada posisi yang semestinya. Petunjuk diberikan untuk membantu kita menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itulah petunjuk ini perlu kita taati. Seperti halnya masalah penggunaan escalator yang sering memakan korban. Pengunjung mestinya harus ekstra hati-hati jika membawa putra-putrinya. Pengelola tidak mungkin akan mendampingi pengunjung satu-persatu. Oleh sebab itulah, pengunjung harus bisa menjaga diri dengan baik. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pengguna escalator antara lain :
  1. Gendonglah anak jika memungkinkan pada saat kita menaiki escalator.
  2. Angkat pada saat akan menaiki escalator jika anak tidak digendong.
  3. Peganglah anak erat-erat, pada saat menaiki escalator.
  4. Posisikan anak di tengah-tengah escalator.
  5. Menginjaklah tangga escalator yang sama dengan anak.
  6. Angkatlah anak jika turun dari tangga escalator.

Sedangkan hal-hal yang perlu kita hindari pada saat kita menaiki escalator bersama anak-anak, antara lain :

  1. Jangan biarkan anak naik/turun escalator sendirian tanpa kita pegangi.
  2. Jangan biasakan anak memegang pegangan tangga escalator.
  3. Jangan biarkan anak tanpa alas kaki / hanya sandal tipis pada saat menggunakan escalator.

Lebih baik, jika kita mampu mengantisipasi diri kita sendiri. Kita tidak perlu menunggu hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Walaupun mungkin pihak perusahaan akan bertanggungjawab terhadap semua kecelakaan yang terjadi, apakah hal itu kita harapkan ? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Salam | Blog Pribadi | Facebook | Twitter -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline