Lihat ke Halaman Asli

Alex - Nono Lempar Handuk

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13419935981439701758

[caption id="attachment_199954" align="aligncenter" width="680" caption="Peserta Pemilukada DKI 2012 | 3tahunbisa.com"][/caption] SUTARNO. Perhitungan suara Pilkada DKI 2012 masih terus berlangsung. Siapa pemenang dan siapa yang kalah belum bisa di tentukan. Quick Count hanya sebuah gambaran sepintas yang merepresentasikan hasil pemilihan. Pergeseran angka-angka perolehan antar kandidat terus bergeser seiring masukkanya data-data dari lapangan.Menilik hasil quick count yang ditampilkan dan disiarkan langsung oleh TV One dari posko kemenangan Alex – Nono, rupanya hasil quick count menjadi sebuah badai bagi pasangan ini. Walaupun dari Timses masih optimis dengan hasil yang akan diumumkan KPU tanggal 20 Juli 2012, rupanya pasangan Alex – Nono pada saat dimintai pendapat tentang hasil perhitungan sementara ini menyiratkan untuk “melempar handuk”. Alex – Nono menyatakan bahwa hasil quick count ini merupakan gambaran hasil perhitungan suara, tetapi kita tetap menunggu hasil perhitungan resmi KPU dan kami akan mematuhi semua hasil yang diumumkannya (KPU). Walaupun dengan nada pasti bahwa Alex – Nono memberikan harapan kepada para pendukungnya tetapi rasa kecewa pasangan ini terhadap hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan nampak jelas dalam pernyataannya. Bahkan Alex – Nono secara khusus minta maaf kepada semua pendukungnya, jika hasil ini tidak sesuai dengan harapannya. . Sementara salah satu Tim Sukses Alex – Nono masih sangat yakin akan hasil yang diperoleh pasangan ini. Hal ini didasarkan atas laporan dari lapangan oleh tim sukses yang menunjukkan hasil positif, begitu kurang lebih ungkapnya. Hingga detik ini pasangan Foke memperoleh 34,06%, Hendarji 1,66%, Jokowi 43,81, Hidayat 11,4%, Faisal 4,66% dan Alex 4,41%. Itu sebuah pertarungan, ada kemenangan da nada kekalahan. Pemenang hanya satu, yang harus diperebutkan oleh 6 pasangan kandidat dan dipastikan ada 5 pasangan kandidat yang kalah. Tetapi sejatinya mereka semua adalah para pemenang. Yaitu pemenang-pemenang yang mampu mengendalikan pendukungnya, untuk membangun Jakarta ke depan. Membangun Jakarta tidak harus menjadi pemimpin, karena semua kegitan membutuhkan seorang pemimpin, minimal memimpin dirinya sendiri demi kemajuan Jakarta dan bangsa Indonesia. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Salam | Blog Pribadi | Facebook | Twitter -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline