Lihat ke Halaman Asli

Tarjum Sahmad

Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Hati-hati Memilih Peluang Bisnis!

Diperbarui: 14 Januari 2020   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: KONTAN.co.id/MURADI)

Pengalaman berharga saya dapatkan 8 tahun yang lalu.

Waktu itu saya sedang tidak menjalankan bisnis apa pun, karena di bisnis sebelumnya saya ditinggal upline yang pindah ke bisnis lain. Hampir 3 tahun saya rehat dari hiruk-pikuk dunia bisnis jaringan. Saya bekerja di sebuah perusahaan Korea yang buka cabang di desa saya (zona industri).

Suatu hari datanglah seorang teman yang sebelumnya menjalankan bisnis jaringan di perusahaan yang sama tapi beda jaringan (sebut saya Mr. X). Dia sudah menjalankan bisnis lain yang katanya prospeknya sangat bagus.

"Bisnis ini baru mulai, bahkan belum launching! Daftar duluan dan kunci posisi, karena jaringan bisnis ini akan besar. Nanti ketika launching ente (kamu) sudah posisi di atas dengan jaringan yang besar. Bonus dari jaringan akan mengalir ke rekening ente secara otomatis!" katanya dengan suara penuh semangat.

Waktu itu saya enggak tertarik, tapi saya juga enggak nolak terang-terangan karena tidak enak sama teman. Saya hanya bilang mau pikir-pikir dulu sambil pelajari perusahaan, produk, dan sistemnya.

Dua hari kemudian Mr. X, telepon, "Ada kabar baik nih, brow! Kalau ente daftar member hari ini, ada leader yang mau join dan akan ditempatkan di bawah ente! Gimana, ente mau join?"

Jiwa networker saya yang memang belum padam, seperti api dalam sekam, mulai tergugah lagi. Saya pikir, "Apa salahnya dicoba, toh modalnya kecil dan dapat produk, jadi walau bisnis nya gak jalan, saya gak rugi." Akhirnya saya memutuskan join!

Singkat cerita, saya mulai action untuk mempromosikan bisnis jaringan yang baru saya ikuti. Presentasi ke teman, kerabat, sahabat, rekan kerja, dan siapa saja yang saya pikir akan tertarik dengan bisnis saya. Satu persatu prospek mulai join, karena tertarik dengan sistem dan potensi penghasilan dari bisnis jaringan tersebut.

Pertemuan-pertemuan di luar kota saya hadiri dengan mengajak team saya. Bahkan saya mengajak team saya mengikuti pertemuan di kantor pusat perusahaan tersebut di Depok.

Saya makin semangat setelah mendengar penjelasan dari seorang leader (upline dari sponsor saya) bahwa potensi income dari bisnis ini akan luar biasa. Saya dan team akan mendapatkan bonus jaringan setelah launching beberapa bulan yang akan datang.

Saya terus presentasi dengan full semangat dan merekrut member-member baru. Saya menjelaskan potensi income bisnis tersebut seperti yang dijelaskan sponsor dan sang leader.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline