[caption id="attachment_348445" align="aligncenter" width="279" caption="youtube.com"][/caption]
(Opini oleh: Tarjo Binangun)
Weleh weleh weleh ....... Pak Polisi memicu heboh lagi, kali ini tentang Kecelakan Maut Pondok Indah, pekan lalu awalnya menyatakan karena pengemudi dipengaruhi narkoba Lysergic Acid Diethylamide (LSD), lalu sekarang menyatakan hasil pemeriksaan Badan Narkotika Nasional (BNN) dibawah kendali Pusat Laboratorium Forensik Polri (Puslabfor) ternyata "negatif".
Itulah Pak Polisi, kalau belum pasti sebaiknya jangan dilempar ke publik, sekarang jadinya heboh lagi celoteh dunia maya, ada yang langsung menuduh berapa tebal amplop diterima, dan tetek-bengek lain tergantung imajinasi para pembuatnya. Yang pasti semua celoteh garis besar kata-katanya cukup menyentil dan kalau ditarik garis tegasnya, merugikan nama kepolisian itu sendiri.
Lalu kalau hanya menyikapi keadaan saat ini (negatif), menurut saya sejujurnya justru ada 2 hal penting jerat hukum yang mungkin bisa dikenakan.
Pengemudi, Christopher Daniel Sjarief (23):
- UU Kecelakaan lalu lintas, plus ...
- UU Pembunuhan. Karena didalam kesadarannya (tidak dipengaruhi obat apapun), sudah menabrak motor tapi kenapa tidak berhenti, lalu motornya terseret sampai jauh, sangat mungkin akan dituduhkan kesengajaan penyebab hilangnya nyawa beberapa orang, atau kata pendeknya adalah pembunuhan!(Jika pakai narkoba, plus-nya "Pemberatan")
Pemilik kendaraan Mitsubishi Outlander B 1658 PJE, Muhammad Ali Husni Riza (22):
-Bebas ! (Karena hasil test narkoba juga negatif)
Jadi, semoga ada kejujuran dibalik semua itu, kepada pengemudi kalau memang pakai narkoba LSD, tunjukkan bukti valid yang bisa dibawa didepan hukum, supaya kebenaran sejati terkuak, dan pengedar Narkoba diberantas. Kalau benar pakai narkoba LSD, justru ancaman hukumnya lebih ringan, tapi jangan lupa mengedepankan nurani, berilah santunan kepada korban dengan layak, supaya keluarga terjamin bisa menjalani masa depannya, sebab kehidupan bukan hanya untuk hari ini maupun lusa, karena saya juga percaya pengemudinya adalah orang waras kalau menilik pendidikannya, dan sudah pasti tidak mengharapkan kecelakaan maut itu terjadi bukan? Tapi mengingat efek dari LSD yang katanya berakibat hilangnya orientasi waktu, ruang, jarak, ... bukankah itu cerita kronologi yang terjadi pada kecelakaan maut itu? (SEKIAN)
[caption id="attachment_348446" align="aligncenter" width="544" caption="wartakota.tribunnews.com"] [/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H