Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Di Sekolah Dasar, pelaksanaan program bimbingan berkaitan dengan enam aspek yang idealnya dapat terpenuhi (Winkel, 1997: 160-161) yaitu: Sebagai penjabaran dari tujuan pendidikan nasional bahwa pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar, Landasan, Program dan Pengembangan, pemberian bekal di SD lebih dikongkretkan sebagai "memberikan bekal kemampuan dasar Baca-Tulis-Hitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP".
Kebutuhan pada anak sekolah, yang terutama berkisar antara kebutuhan mendapatkan kasih sayang dan perhatian, menerima pengakuan terhadap dorongan untuk memajukan perkembangan kognitifnya serta memperoleh pengakuan dan terman sebaya. Tugas-tugas perkembangan yang dihadapi oleh peserta didik adalah, antara lain mengatur beraneka kegiatan belajarnya dengan bersikap tanggungjawab, bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima oleh keluarga dan teman-teman sebayanya, cepat mengembangkan bekal kemampuan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung, mengembangkan kesadaran moral berdasarkan nilai-nilai kehidupan dengan membentuk kata hati. Beban yang harus dipikul oleh peserta didik di sekolah adalah mendalami bahan kajian dan pelajaran tentang Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, bahasa Indonesia, membaca dan menulis. Matematika (termasuk berhitung), Sains atau IPA, IPS, Seni Budaya dan Ketrampilan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta berbagai muatan lokal seperti Bahasa Daerah, Bahasa Inggris dan lain sebagainya. Di samping itu sekolah menyelenggarakan sejumlah kegiatan ekstrakurikuler, berupa kegiatan pengayaan, kegiatan perbaikan serta kegiatan untuk lebih memantapkan kepribadian seperti kepramukaan dan berbagai jenis olahraga.
Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Pelayanan dan bimbingan konseling di SD mengacu pada perkembangan peserta didik SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar sosialisasi denganan mengenal berbagai aturan, nilai dan norma-norma. Materi bimbingan dan konseling di SD termuat dalam empat bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik menemukan dan memahami, serta mengembangkan pribadi yang beriman dan baertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif, serta sehat jasmani dan rohani. Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik dalam proses sosialisasi untuk mengenal serta berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti lihur dan rasa tanggung jawab.
Dalam bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan. pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam bidang karier, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik mengenali dam mulai mengarahkan diri untuk karier masa depan.
Jenis-Jenis Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah dasar meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran, perseorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno, 1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber:
Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adakah unik dan khas. Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspek kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan adalah memperhatikan keunikan, sikap dan tingkah laku seseorang, dalam memberikan layanan perlu menggunakan cara- cara yang sesuai atau tepat.
Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Oleh karenanya dalam memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik- teknik yang sesuai dengan perbedaan dan berbagai kebutuhan individu. Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya