Lihat ke Halaman Asli

Cinta yang Ikhlas

Diperbarui: 10 Juli 2023   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

 Dimulai dari kehidupan keluarga kecil yang sederhana hidup di desa dekat dengan lahan pertanian bahkan sangat sedikit tetangga yang tinggal di desa tersebut.

Keluarga kecil yang terdiri dari ayah ibu dan satu anak . Mereka sangat menyayangi anak tersebut karena dia adalah anak satu - satunya di keluarga tersebut, sudah bertahun tahun kedua pasangan tersebut belum di karuniai seorang anak  hingga 10 tahun pernikahan telah berlalu dan kedua pasangan tersebut memutuskan untuk mengadopsi anak dari seseorang yang rumahnya lumayan jauh dari rumah pasangan tersebut.

Ia mengambil bayi tersebut dalam keadaan kulit masih merah dan mereka merawat dan menyayangi bayi tersebut seperti anak mereka sendiri apapun mereka berikan agar anak tersebut selalu merasa kecukupan hingga anak tersebut selalu merasakan kebahagiaan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya terutama kasih sayang seorang ayah yang sangat menyayangi anak tersebut melebihi kasih sayang pada dirinya sendiri.

Pada suatu hari anak itu sudah beranjak dewasa dia mengetahui kebenaran tentang hidupnya yang sebenarnya dia bukan anak kandung dari keluarga tersebut dari sepupunya sendiri. Rasanya seperti tersambar petir karena kabar tersebut membuatnya sangat kaget rasanya sedih sekali karena tidak pernah menyangka bahwa dia bukanlah anak kandungnya. 

Setiap malam dia selalu menangis dengan fikiran yang memenuhi otaknya dan pertanyaan - pertantaan yang muncul karena kabar yang ia terima .

"Kenapa orang tua ku memberikan ku pada orang lain?"

"Apakah aku anak haram dari kedua orang tua kandungku?"

"Apakah mereka tidak menginginkanku di kehidupan mereka?"

"Salah apa aku ya allah sampai hati mereka membuang ku dan rela berpisah denganku"

Banyak fikiran yang selalu datang dan ia hanya bisa menangis tanpa suara di kegelapan malam yang menemaninya, dia tak pernah mempertanyakan bahkan memperlihatkan kesedihannya di depan kedua orang tuanya karena dia tak ingin menyakiti hati kedua orang tuanya.

Dia selalu bersyukur pada allah kerena allah telah mempertemukan  dan menitipkan dia pada orang yang tepat yang selalu menyayanginya. "Terimakasih ya allah engkau telah menciptakan malaikat tanpa sayap untukku yang selalu merawat,menjagaku,menyayangiku melebihi dirinya sendiri , tanpa mereka aku tidak akan bisa hidup hingga saat ini ." Dan dia lambat laun sudah menerima kenyataan hidupnya dan menganggap orangtuanya sebagai orang tua kandungnya sendiri dia sanyat menyayangi kedua orang tuanya melebihi dunia dan seisinya karena dia tidak memiliki apapun selain kedua orang tuanya yang sangat berharga baginya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline