Siapa yang tidak mengenal Universitas Al-Azhar Mesir?
Sepertinya saya yakin 100% bahwa secara umum masyarakat Indonesia sudah akrab dengan salah satu universitas tertua di Dunia ini. Apalagi bagi masyarakat yang sering mendengar ceramah Ustad Abdul Somad yang selalu viral di jagad dunia maya dan ditonton oleh jutaan orang.
Akhir-Akhir ini masyarakat Indonesia semakin banyak yang mengenal Al-Azhar, pasalnya beliau seringkali menyebut Universitas Al-Azhar didalam ceramahnya, baik itu menyebutkan tentang ulama-ulamanya ataupun sejarah dan kisah-kisah hikmah tentang negeri ini.
Hal ini juga tak membuat kita heran, karena beliau sendiri memang alumni Universitas Al-Azhar, lalu kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di Darul Hadits Maroko.
Namun beliau sendiri mengakui bahwa Universitas Al-Azhar sangat berkesan dalam kehidupan dan memberikan dampak yang sangat besar dalam keilmuan beliau sendiri, hal itulah yang membuat beliau sering bernonstalgia dihadapan jamaah mengenang masa-masa beliau menuntut ilmu di Mesir.
Baca Juga: 5 Fakta Sistem Perkuliahan Al-Azhar yang Jarang Diketahui
Sejarah Panjang Perjalanan Masjid dan Universitas Al-Azhar
Universitas ini kerap disebut-sebut sebagai tertua di dunia, karena Al-Azhar didirkan pada tahun 970 M dibawah kekuasan Khalifah bani Fathimiyyah yang menguasai Kairo kala itu. Sebenarnya masih ada universitas yang lebih tua dari Al-Azhar ini di Maroko, namun gaung dan pengaruhnya belum sebesar Universitas Al-Azhar.
Masjid Al-Azhar dibangun oleh panglima Jauhar As-Shiqili lalu dibuka resmi oleh Khalifah Fathimiyyah, Al-Mu'iz Lidinillah pada 7 Ramadhan 361 H/ 972 M.
Bani fathimyyah merupakan Dinasti yang menguasai Jazirah Arab dan Timur Tengah sekitar tahun 400 Hijriah. Dinasti ini menganut Aliran Syiah, sehingga dahulunya Universitas Al-Azhar berpaham Syiah. Raja yang memimpin ketika itu bernama Jauhar Al-Siqli.