Siapa Yang Tidak Kenal dengan Habib Rizieq Syihab, seorang pemimpin ormas Islam yang karismatik memimpin Front Pembela Islam (FPI) . Habib Rizieq yang dikenal sebagai orator ulung ini sudah sejak lama bergerak bersama para ulama lainnya dalam menyuarakan Aspirasi Umat Islam.
Ulama yang dikenal dengan suaranya yang khas ini terus konsisten dalam berdakwah dan memberantas maksiat, sebagaimana yang biasa kita dengar saat bulan ramadan, bahwa FPI senantiasa mengadakan razia kedai makanan yang masih buka, begitu juga sweeping saat tahun baru berlansung.
Akhir-akhir ini beliau menjadi pembicaraan publik karena menjadi salah satu tokoh ulama yang vokal menuntut penangkapan mantan Gubernur DKI Jakarta yang dianggap telah melakukan penistaan Agama.
Kala itu, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok atas penistaan agama yang dilakukannya saat berkunjung ke Kepulauan Seribu. Perjuangan untuk menyeret Ahok ke meja sidang ini pun tidak mudah, serangkaian aksi demi aksi dilancarkan.
Puncaknya saat seluruh umat Islam bersatu menyuarakan penangkapan Ahok setelah keluarnya fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI), maka dikenallah dengan Aksi 411 dan 212 yang diikuti hingga tujuh juta orang banyaknya.
Setelah serangkaian perjuangan umat Islam dianggap selesai tatkala Ahok divonis 2 tahun oleh Majlis Hakim, namun Habib Rizieq bersama ulama lainnya seolah mendapat "serangan balasan" dari pihak yang terganggu kepentingannya dengan sepak terjang para ulama yang sangat berperan dalam mempersatukan umat Islam. Fitnah demi fitnah diarahkan kepada Habib Rizieq, mulai dari tuduhan pesan berbau porno, penista pancasila dan sebagainya.
Tak cukup sampai disitu, Habib Rizieq pun pernah dibidik oleh Sniper di rumahnya, namun usahanya gagal. Akibat situasi yang tidak kondusif inilah yang membuat Habib Rizieq melakukan Umrah bersama keluarganya dan menetap di Arab Saudi hingga sekarang.
Setelah kepergian beliau ke Tanah Suci, ulama lainnya juga banyak menjadi korban fitnah seperti Ustaz Zulkifli "Akhir Zaman" serta beberapa orang ulama yang dianiaya oleh orang gila yang sedang marak belakangan ini.
Penulis adalah salah satu orang yang mengamati pergerakan beliau sejak lama, dan melihat bahwa Habib Rizieq adalah salah satu orang paling konsisten dalam menyuarakan aspirasi umat.
Namun berhubung penulis berada di Mesir, maka kemungkinan untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan beliau adalah hal sangat sulit, apalagi akhir-akhir ini sejak serangkaian aksi 411 dan 212 membuat beliau semakin sibuk dengan berbagai kegiatan mempersatukan umat Muslim.
Saat mendengar kabar bahwa beliau berada di Mekah untuk sementara waktu, sempat timbul keinginan untuk bertemu dan bertatap muka dengan beliau. Selain datang untuk berdiskusi, penulis ingin mengenal lebih jauh tentang ulama karismatik ini. Namun mengingat Mesir dan Mekah lumayan jauh dan juga membutuhkan biaya besar, maka keinginan itu diurungkan.