Malang - Era globalisasi mau tidak mau mengharuskan manusia untuk berpikir kreatif serta inovatif untuk memenuhi taraf hidup. Kampus, sebagai puncak tertinggi dari dunia pendidikan, diharapkan mampu menghasilkan mahasiswa yang kompeten dalam menyelesaikan berbagai tantangan, termasuk dalam hal kewirausahaan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya sebagai salah satu pelopor yang menghasilkan beberapa program kewirausahaan yang menarik dan inovatif.
Pada tahun 2024, sejumlah proposal program berhasil mendapat Program Hibah Wirausaha Mahasiswa 2024. Beberapa program tersebut di antaranya : Nihongo Monggo, Greencotopia, Crafted Chic : Local Bags and Treasures, dan Cursed Drink: Minuman Bernutrisi. Sebagian program tersebut merupakan inovasi makanan dan minuman yang memanfaatkan produk lokal. Tentunya, inovasi ini juga memiliki 1000 manfaat bagi kesehatan seperti menurunkan tekanan darah dan meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, terdapat pula produk kemasan ramah lingkungan menggunakan limbah lokal. Produk ini dinilai lebih ekonomis daripada kemasan konvensional pada umumnya. Inovasi lain yaitu mengintegrasikan pembelajaran ke dalam berbagai produk. Produk-produk tersebut tak hanya estetik, namun juga mengandung fungsi edukasi.
Di tahun yang sama, sejumlah mahasiswa FMIPA UB juga berhasil menyabet berbagai capaian di bidang kewirausahaan. Di antaranya yaitu Nazri Adlani dan Muhammad Ghany. Kedua mahasiswa ini berhasil meraup omset puluhan hingga ratusan juta rupiah lewat berbagai usaha yang mereka kembangkan. Nazri Adlani, misalnya, berhasil meraup omset hingga 40 juta rupiah lewat berbagi usaha Food and Beverage (FnB) dan jasa impor Indonesia-Jepang. Muhammad Ghany atau yang akrab dipanggil GG, merintis kedai dengan tema tempo dulu dengan nama Cahaya Baroe. Kedai ini populer di Kota Malang dan berhasil meraup omset ratusan juta rupiah.
Kabar baik juga datang mahasiswa kewirausahaan FMIPA UB. Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2024, kompetisi STEM tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh Samsung telah mengumumkan daftar pemenang kategori universitas dengan Tim Solyd Ias dari Universitas Brawijaya terpilih sebagai pemenang pertama kompetisi tersebut yang membawa inovasi Portable Kit D-Dimer Level Detector. Tim Solyd Ias dari Universitas Brawijaya menjadi pemenang pertama SFT 2024 yang membawa inovasi Portable Kit D-Dimer Level Detector untuk membantu penderita kardiovaskular dengan risiko sudden cardiac death.
Tentunya, semua pencapaian tersebut tak lepas dari tercapaianya tujuan pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan di FMIPA UB tidak hanya mengacu pada teori. Akan tetapi menekankan pada diskusi dan praktek. Para mahasiswa diajak berdiskusi dengan pelaku usaha yang sukses di bidangnya. Selain itu, para mahasiswa juga menyambangi tempat usaha yang sukses. Tak ayal, kewirausahaan FMIPA UB termasuk salah satu yang sukses dalam pencapaiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H