Lihat ke Halaman Asli

Siapa Tempatmu Pulang?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung.

Aku belum pernah menetap dalam jangka waktu panjang selain di kota ini.

Dulu sekali, aku sempat ingin pergi dalam rangka melarikan diri. Merasa bahwa kota ini telah tergenang cita yang tak dapat kuraih lagi. Rasanya tempat ini mendadak sempit dan udara bebas berkeliaran terasa sukar kuraih. Aku sesak nafas, dimana saja.

Pada akhirnya, aku memang tak kemana-mana, tetap disini seraya melihat tempat ini berbenah dan mengembangkan diri. Jalanan semakin padat, menyebrang di zebra cross saja sulit sekali, harus bertanding melawan kendaraan roda dua yang tak takut mati. Kota ini menjadi “kota-aku” dimana mereka mementingkan ke-aku-annya. Mengerikan.

Pernahkah kau merasa
Berdiri diri tempat yang sama
Seperti saat ini ku ada
Rindukan nyaman ku ingin sendiri pulang

Kemudian, aku disekelilingi oleh pendatang dari beragam penjuru negeri.

Sekilas aku menyoraki, namun aku iri.

Ada sesuatu yang mereka nanti: pulang.

Melepas rindu pada yang mereka sayang. Merasakan lagi suasana yang mengingatkan masa kecil, kenangan aroma kayu putih yang diusap ibu di rumah, dimarahi ayah karena pulang malam di tempat mereka pulang.

Ada sesuatu yang mereka harap: pulang.

Kembali bercanda tawa, bertengkar dengan anggota keluarga yang tak sering lagi mereka lakukan. Bertemu kekasih hati dan membayarnya dengan sejuta kecupan dan pelukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline