Lihat ke Halaman Asli

Tara Inastu Kandarpa

Mahasiswa UKDW

Peran Mahasiswa dalam Optimalisasi Lahan Sempit di Perkotaan

Diperbarui: 17 Februari 2020   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto arsip kegiatan

YOGYAKARTA - Pengabdian   masyarakat  yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UKDW bertujuan   untuk   memberikan   pendidikan,   pelatihan,  pelayanan, dan pengembangan kewirausahaan dalam membantu mengerakan dalam roda perekonomian masyarakat. 

Upaya dalam menjalankan program KKN, yang berlangsung di kampong sayur Bausasran rw 09 yaitu dengan bercocok tanam yang dilakukan dihamparan lahan diatas tanah, baik dilakukan diatas tanah langsung maupun menggunakan pot / polybag yang disusun secara horizontal dan vertikal dengan dilakukannya pengelolaan sampah botol yang digantung/diletakkan di dinding halaman masyarakat, bercocok tanam seperti ini merupakan teknik yang lazim dilakukan untuk budidaya tanaman. 

Teknik bercocok tanam yang disebut konvensional ini adalah cara yang paling mudah dalam berbudidaya tanaman, namun membutuhkan lahan yang cukup sehingga teknik vertikultur ini adalah teknik bercocok tanam yang tepat untuk dilakukan dengan tujuan memanfaatkan lahan terbatas/sempit agar lebih optimal. 

Teknik vertikultur bisa dilakukan menggunakan berbagai macam wadah (tempat media tanam) seperti pipa paralon, botol bekas, pot, polybag atau wadah lainnya tergantung kreatifitas masing-masing. 

Kedua memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik dalam pembuatan pupuk organik yang mudah dan praktis sehinggan berbasis pertanian organik yang melibatkan komunitas kelembagaan kelompok tani. 

Menggunakan EM4, EM4 bukanlah pupuk, tetapi bahan yang dapat mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan kualitas pupuk. Keunggulan teknologi EM4 adalah pupuk kompos dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibanding ketika menggunakan cara konvensional yang dilanjutkan dengan pengolahan pasca panen. 

Ketiga  pelatihan pembuatan   jahe   instan   guna meningkatkan  perekonomian  warga.  Adanya  pengabdian  ini  dapat  meningkatkan  keterampilan  dan  pemahaman IPTEK  masyarakat.  Sumberdaya  alam  yang  ada  dilingkungan  sekitar  bisa  digunakan  secara  optimal  oleh  warga  sehingga  lebih  produktif  secara  ekonomi.  

Sasaran pengabdian  ini  adalah  kelompok tani  dan masyarakat RW 09 Desa Bausasran.  Permasalahan  diselesaikan  dalam  tiga  tahapan kegiatan  yaitu  metode  pendekatan. Pendekatan  dilakukan  dengan  melakukan  penyuluhan,  bimbingan  dan  kegiatan dengan mitra. 

Keterkaitan dilakukan dengan memberikan transfer ilmu dan ketrampilan dari Fakultas Bioteknologi dan Fakultas Bisnis yang sangat diperlukan oleh masyarakat  tersebut.  

Evaluasi  dilakukan  dengan mendampingi  dan  memonitoring kelompok tani  dan Masyarakat RW 09 Desa Bausasran. Hasil  kegiatan  pelatihan menunjukkan  tingkat  keberhasilan  dengan  indikasi  kelompok tani  Kelurahan  Bausasran yang dapat membuat serbuk jahe instan dengan menerapakan IPTEK yang telah ada. 

Dilanjutkan dengan sosialisasi branding, promosi, dan administrasi sehingga ketrampilan tersebut   dapat   digunakan   untuk   memenuhi   kebutuhan pribadi dan   dikembangkan    menjadi   industri   rumahan sehingga akan meningkatkan sosial ekonominya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline