Oleh : Tarmidinsyah Abubakar
Era demi era politik mengalami perubahan seiring dengan keberadaan, kapasitas dan kualita pemimpin disuatu wilayah. Jika anda berada dalam lingkup daerah maka politik lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi kapasitas dan kualitas sumber daya manusia bupati atau gubernur.
Disamping itu juga kapasitas dsn kualitas sumber daya manusia pimpinan partai politik di daerah baik yang berada dalam pemerintah maupun diluar pemerintahan atau beroposisi.
Dalam ruang lingkup nasional tentu saja dipengaruhi oleh kapasitas dan kualitas sumber daya manusia pimpinan negara dan pimpinan pusat partai politik yang memiliki pengaruh dalam pemerintah juga kualitas mereka yang beroposisi atau diluar politik pemerintah.
Ketika partai politik masih dijalankan dan dikelola secara benar maka kekuasaan baik nasional maupun di daerah tidak akan berdiri sendiri. Pimpinan partai politik dalam pengambilan keputusan publik sudah pasti tidak menemui kontra dengan rakyat.
Demikian juga sikap pimpinan partai politik apalagi kepala daerah atau kepala negara sudah pasti berjalan beriringan dengan rakyat karena terjadi kordinasi yang baik antara kebijakan politik dan partai politik bersama rakyat.
Maka ketika ada kebijakan yang dilakukan pemerintah atau partai politik yang terpisah dan tidak terkordinasi dengan tokoh-tokoh rakyat sudah pasti terjadi protes dan berkontra dengan kebijakan sosial, maka yang sering kita saksikan adalah demo dan sikap apatis rakyat ketika kondisi sosial dilemahkan.
Melihat perkembangan partai politik dan kebijakan di ranah politik selama ini bagaikan terjadi kesenjangan yang lebar antara kebijakan pimpinan partai politik dan tokoh masyarakat yang diindikasikan dengan banyaknya dilahirkan kebijakan politik yang tidak berstandar publik.
Tetapi lebih berstandar kelompok politik dan tanpa peduli kepada standar politik rakyat yang normatif. Apalagi dalam pengelolaan kekuasaan partai politik yang fenomenanya bisa kita saksikan diseret ke ruang sempit yang kemudian menjadi kekuasaan pribadi dan keluarga penguasa yang jauh dari nilai kepemimpinan sosial.