Oleh : Tarmidinsyah Abubakar
Trading adalah suatu aktivitas yang melibatkan keilmuan, kemahiran dan mentalitas seseorang secara sempurna dalam mengarungi pasar (market) secara online. Pelaku pasar yang berorientasi pada jual dan beli melalui angka-angka inilah kemudian disebut trader.
Terdapat berbagai pasar dalam perdagangan yang melibatkan resiko yang tinggi dan keuntungan besar ini terdiri dari pasar uang (curency), pasar saham, pasar crypto, pasar digital dan sebagainya. Jumlah uang uang beredar dalam perdagangan pasar ini begitu signifikan yang mencapai puluhan Trilyun Rupiah setiap harinya.
Karena beresiko tinggi dan butuh kemahiran maka pasar ini minus perhatian pada kalangan menengah bawah. Bahkan pada sebahagian besar masyarakat level menengah bawah dalam ilmu pengetahuannya masih menempatkan perdagangan ini sebagai judi.
Kemudian mereka senantiasa berpedoman kepada fatwa, dimana pembuat fatwapun dalam hal ini justru tidak memiliki cukup pengetahuan untuk menjadi referensi dalam membuat suatu keputusan tentang status hukumnya baik dalam budaya maupun dalam perspektif agama.
Karena itu kalangan trader dalam masyarakat justru menyembunyikan profesinya yang membuat mereka menjadi misteri dalam profesi pekerjaannya untuk menghasilkan uang untuk membiayai kehidupan keluarganya.
Padahal mereka yang sudah mahir dan berpengalaman dalam ilmu trading bisa menghasilkan uang sehari-hari melebihi pedagang tradisional bahkan melebihi pedagang emas tradisional dipasarnya yang mereka juga mempertaruhkan harga secara online.
Tulisan ini mencoba menjelaskan tentang kehidupan trader dan pentingnya pengetahuan trading kepada masyarakat pembaca kalangan menengah bawah, karena pada waktunya dimasa depan perdagangan akan mengikuti trend sebagaimana yang terjadi pada sistem perdagangan online seperti perdagangan valas.
Keseharian Trader
Adalah salah seorang pemuda bernama Syahmir yang menjalani kehidupan di salah satu provinsi di Indonesia. Saban hari ia senantiasa berhadapan dengan laptopnya dan membawa peralatan itu kemana saja dia pergi, bahkan ia sering menghabiskan kesehariannya di caffe yang memiliki layanan internet dengan kualitas yang lancar.
Pola kehidupan pemuda ini tergolong sederhana, dia memilih menggunakan sepeda motor besar dibandingkan mobil yang menurutnya hanya menjelaskan status dan kredibilitas seseorang warga di daerah. Mungkin saja diusia yang masih muda dan belum memiliki keluarga yang standar sehingga kebutuhan itu belum menjadi prioritas bagi dirinya.